Kandidat dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung, berhasil memenangkan kursi kepresidenan Korea Selatan, mengungguli pesaingnya dari kubu konservatif, Kim Moon-soo. Kepastian ini didapat berdasarkan data resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum Nasional Korea Selatan.
Dengan penghitungan suara yang telah mencapai 96,74%, secara matematis Kim Moon-soo tidak mungkin lagi mengejar ketertinggalan suara dari Lee. Hasil serupa juga dilaporkan, yang menyatakan Lee secara resmi sebagai pemenang Pemilihan Presiden Korea Selatan 2025.
Hingga pukul 02.30 waktu setempat, Lee Jae-myung telah mengamankan 48,8% suara. Kemenangan ini dinyatakan sah setelah perolehan suaranya melebihi total suara pesaing terdekat ditambah sisa suara yang belum dihitung.
Dalam pidato kemenangannya di dekat Majelis Nasional, Seoul, Lee berjanji untuk "mengatasi pemberontakan" dan mencegah kemungkinan "kudeta militer," merujuk pada upaya kandidat lain untuk memberlakukan keadaan darurat militer.
"Saya akan memenuhi tugas saya untuk menciptakan dunia di mana demokrasi ditegakkan dan rakyat dihormati sebagai pemegang kedaulatan dalam negara demokratis," ujarnya. Ia juga berjanji untuk memprioritaskan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan rakyat setelah resmi dilantik.
Sementara itu, Kim Moon-soo telah mengakui kekalahannya dalam konferensi pers di markas partainya. Ia menyampaikan ucapan selamat kepada Lee atas kemenangannya dan menyatakan bahwa ia "dengan rendah hati menerima pilihan rakyat." Kim juga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan dan memuji ketahanan bangsa dalam menghadapi berbagai krisis.