Jorge Martin, pembalap berbakat yang kini berada di persimpangan jalan karirnya di MotoGP. Keputusannya untuk meninggalkan Aprilia pada tahun 2026 mendatang menjadi sorotan, terutama karena langkah ini diambil jauh sebelum tenggat waktu yang ia tetapkan sendiri. Martin sebelumnya menyatakan keterbukaannya untuk berdiskusi dengan Aprilia terkait perpanjangan kontrak, memberi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk saling mengevaluasi. Namun, kenyataannya, ia memutuskan untuk hengkang setelah hanya menjalani satu kali tes pasca-musim di Barcelona dan satu balapan dengan RS-GP di MotoGP Qatar.
Saat ini, situasinya dengan Aprilia terbilang pelik. Keberadaan ‘klausul keluar’ dalam kontraknya memungkinkan Martin untuk mengakhiri kerjasama jika target performa tertentu tidak tercapai. Namun, ketidakjelasan mengenai bagaimana dan kapan klausul ini dapat diaktifkan telah menyebabkan kebuntuan. Martin sendiri mengungkapkan bahwa situasinya akan menemukan jalan keluarnya sendiri.
Peraturan MotoGP yang baru memungkinkan Martin untuk melakukan tes pribadi dengan RS-GP sebelum kembali berkompetisi. Ia menargetkan untuk melakukan tes sebelum musim panas, dengan menekankan pentingnya kembali balapan hanya jika kondisinya sudah benar-benar fit 100%.
Pada awal Juni lalu, Martin turut hadir dalam acara ‘Aprilia All Star’ 2025 di Misano bersama rekan setimnya, Marco Bezzecchi, dan legenda MotoGP, Max Biaggi. Acara tersebut semakin meriah dengan kemenangan Aprilia di GP Inggris berkat penampilan gemilang Marco Bezzecchi.
Dengan segala ketidakpastian yang melingkupi, masa depan Jorge Martin di Aprilia menjadi teka-teki yang menarik untuk disimak. Apakah ia akan berhasil menemukan solusi dengan tim, atau justru memilih jalur yang berbeda di musim-musim mendatang? Hanya waktu yang akan menjawabnya.