Kabar mengejutkan datang dari Florida, di mana seekor kucing hutan jenis bobcat berhasil mengalahkan seekor ular piton Burma berukuran raksasa. Peristiwa ini dianggap sebagai secercah harapan dalam upaya mengendalikan populasi piton Burma, spesies invasif yang meresahkan ekosistem Everglades.
Penemuan bangkai piton ini berawal dari upaya pelacakan yang dilakukan oleh tim ahli satwa liar terhadap seekor piton Burma jantan bernama Loki. Mereka berharap Loki akan mengarahkan mereka ke ular piton betina yang subur, sehingga telurnya dapat dimusnahkan sebagai bagian dari program pengendalian populasi.
Namun, alih-alih menemukan Loki bersembunyi bersama pasangannya, tim tersebut justru menemukan tubuhnya dalam kondisi mengenaskan. Kepala dan lehernya hancur digerogoti, dan sebagian tubuhnya terkubur di dekatnya. Dugaan kuat mengarah pada serangan seekor kucing besar.
Pemasangan kamera tersembunyi mengonfirmasi kecurigaan tersebut. Keesokan harinya, seekor kucing hutan dewasa terekam kamera, mengendus lokasi kejadian dan kembali ke tempat pembunuhan.
Meskipun piton Burma dikenal memangsa kucing hutan, dalam kasus ini, kucing hutan diduga memanfaatkan kesempatan saat Loki berada dalam kondisi lemah. Beberapa hari sebelum penemuan, Florida dilanda cuaca dingin. Sebagai hewan berdarah dingin, cuaca ekstrem mungkin membuat Loki menjadi lamban, kesulitan mencari tempat berlindung yang hangat, dan rentan terhadap serangan predator.
"Ini terasa seperti kemenangan bagi tim tuan rumah, di mana hewan asli kita melawan balik," ujar salah seorang ahli.
Penemuan ini mengindikasikan bahwa predator asli Everglades mulai beradaptasi dan mengenali piton Burma sebagai sumber makanan baru. Peristiwa serupa, seperti sisa-sisa ular yang dimangsa beruang hitam setelah cuaca dingin, semakin menguatkan dugaan ini.
Para peneliti terus mengumpulkan bukti untuk memahami bagaimana predator lokal, seperti kucing hutan dan beruang, dapat berperan dalam mengendalikan populasi piton Burma dan mengembalikan keseimbangan ekosistem Everglades.