Jakarta – Elon Musk, tokoh teknologi terkemuka asal Amerika Serikat, melontarkan kecaman keras terhadap rancangan undang-undang (RUU) belanja besar yang digagas oleh Presiden AS Donald Trump, yang dikenal dengan sebutan ‘One Big, Beautiful Bill Act’. Musk menyebut usulan tersebut sebagai sesuatu yang "keji dan menjijikkan".
"Maaf, tapi saya tidak tahan lagi," tulis Musk di platform X, beberapa hari setelah menyelesaikan tugasnya sebagai penasihat senior Gedung Putih dan Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah Federal AS (DOGE). Ia menegaskan bahwa RUU itu adalah sebuah kesalahan besar.
"RUU belanja Kongres yang besar, keterlaluan, dan penuh omong kosong ini adalah kekejian yang menjijikkan. Memalukan bagi mereka yang memilihnya: Anda tahu Anda salah. Anda tahu itu," tegas Musk.
Tanggapan Gedung Putih
Menanggapi kritikan pedas tersebut, Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Trump mengetahui posisi Elon Musk terkait RUU itu, namun hal tersebut tidak mengubah pendiriannya. Gedung Putih tetap bersikukuh untuk mempertahankan RUU tersebut.
"Presiden sudah tahu di mana posisi Elon Musk dalam RUU ini, itu tidak mengubah pendapatnya. Ini adalah RUU yang besar dan indah, dan dia berpegang teguh pada RUU itu," ujar Sekretaris Pers Karoline Leavitt kepada awak media.
Menurut laporan, sejumlah pejabat Gedung Putih terkejut dengan pernyataan keras Elon Musk tersebut, meskipun mereka menyadari bahwa sentimen Musk terhadap RUU itu bukanlah hal baru. Mereka tidak menyangka Musk akan mengambil sikap tegas di depan publik.
Diketahui bahwa ini bukan pertama kalinya Musk menyerang RUU usulan Trump tersebut. Dalam wawancara beberapa hari sebelumnya, Musk mengaku kecewa dengan RUU itu. Musk menilai RUU tersebut justru akan meningkatkan defisit anggaran dan bukan menguranginya. Ia juga berpendapat bahwa RUU itu akan merusak pekerjaan yang telah dilakukan oleh tim DOGE.