Gunung Berapi di Antartika Semburkan Emas Setiap Hari!

Antartika, benua terdingin dan terpencil di dunia, menyimpan keajaiban yang tak terduga. Sebuah gunung berapi bernama Gunung Erebus secara rutin menyemburkan debu emas ke atmosfer. Fenomena unik ini menjadikan Erebus sebagai sumber emas alami yang menakjubkan.

Erebus: Gunung Berapi Emas

Gunung Erebus, dengan ketinggian 3.794 meter, mengeluarkan gas dan uap vulkanik yang mengandung kristal emas berukuran mikroskopis, hanya sekitar 20 mikrometer. Setiap harinya, gunung ini melepaskan sekitar 80 gram debu emas, yang bernilai sekitar 91 juta rupiah!

Partikel emas ini dapat terbawa hingga sejauh 900 km dari gunung, berkat gas panas dengan suhu lebih dari 1.000°C. Saat bertemu dengan udara dingin Antartika, partikel-partikel ini mengkristal. Para ahli geofisika menyatakan bahwa fenomena ini sangat langka dan membutuhkan kondisi geologi serta suhu yang sangat spesifik.

Fakta Unik Gunung Erebus

Berikut beberapa fakta menarik tentang Gunung Erebus:

  • Gunung berapi aktif tertinggi kedua di Antartika.
  • Ditemukan pada tahun 1841.
  • Kembali aktif sejak tahun 1972.
  • Salah satu dari hanya 2 gunung berapi aktif di Antartika.
  • Memiliki danau lava permanen di kawahnya.

Asal Mula Emas dari Gunung Berapi

Para ilmuwan menjelaskan bahwa Erebus mengeluarkan gas vulkanik yang kaya akan mineral, termasuk logam seperti emas, tembaga, dan seng. Aktivitas Erebus yang relatif tenang memungkinkan partikel emas membentuk kristal sebelum tersebar ke udara.

Meskipun bernilai tinggi, debu emas ini terlalu halus dan tersebar luas untuk dikumpulkan secara ekonomis. Kondisi ekstrem di Antartika juga membuat proses ekstraksi menjadi hampir mustahil.

Selain emas, Gunung Erebus juga memiliki gua es hangat, menara es raksasa, dan menjadi laboratorium alami untuk mempelajari kehidupan ekstrem di Bumi, bahkan mungkin di planet lain.

Scroll to Top