Tumor otak seringkali memunculkan gejala seperti sakit kepala dan kejang. Namun, penting untuk diingat bahwa gejala serupa juga bisa mengindikasikan kondisi medis lainnya. Bagaimana kita bisa membedakannya? Mari simak pengalaman para penyintas tumor otak.
Sakit Kepala yang Tak Biasa
Shelby Espinosa, misalnya, mengalami sakit kepala hebat yang membuatnya tiba-tiba berhenti berbicara. "Rasanya sangat kuat sampai saya tidak bisa berpikir," ujarnya. Meskipun rasa sakitnya datang dan pergi, sakit kepala itu berlangsung selama tiga hari. Setelah pemeriksaan CT scan, terungkap bahwa ia memiliki tumor seukuran buah kiwi yang menekan batang otaknya.
Sean O’Brien juga mengalami sakit kepala bertahun-tahun yang awalnya diabaikan karena riwayat migrain dan alergi. Namun, sakit kepalanya semakin memburuk hingga ia mengalami kebutaan sesaat. "Penglihatan saya tiba-tiba kabur dan kembali setelah beberapa saat. Ini terjadi beberapa kali sehari," jelasnya. Hasil pemindaian akhirnya menunjukkan adanya tumor otak.
Kejang yang Mengagetkan
Colin Clarke tiba-tiba merasa mati rasa di sisi kiri wajahnya saat bermain sepak bola, diikuti dengan pingsan. "Saya tidak menyadari mengalami kejang. Saya hanya menyundul bola," kenangnya. Setelah pemeriksaan, ia didiagnosis mengidap tumor otak.
Chris Cook merasakan rasa logam di mulutnya sebelum akhirnya pingsan saat berlari. "Saya terbangun karena anjing saya melindungi," ujarnya. Ia kemudian didiagnosis dengan jenis tumor otak yang agresif.
Gejala Lain yang Perlu Diwaspadai
Tumor otak dapat menyebabkan berbagai gejala tergantung pada lokasi pertumbuhannya di otak. Beberapa gejala yang mungkin timbul antara lain:
- Kesulitan berbicara atau memahami perkataan
- Perubahan penglihatan, seperti pandangan yang terpotong atau penglihatan ganda
- Kelemahan pada wajah, lengan, dan/atau kaki
- Mati rasa atau kesemutan di wajah, lengan, dan/atau kaki
- Kehilangan pendengaran
- Kesulitan menelan
- Ucapan yang tidak jelas
Perlu diingat bahwa beberapa gejala lebih umum terjadi pada jenis tumor otak tertentu. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Diagnosis dini sangat penting untuk penanganan yang efektif.