Elon Musk Kecam RUU Pajak Trump: ‘Kekejian yang Menjijikkan’

Jakarta – Miliarder teknologi, Elon Musk, melontarkan kritikan pedas terhadap rancangan undang-undang (RUU) pajak dan anggaran yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia menyebut RUU tersebut sebagai "kekejian yang menjijikkan."

Pernyataan keras ini disampaikan Musk melalui platform media sosial X, sehari setelah ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai penasihat senior Gedung Putih dan kepala Departemen Efisiensi Pemerintah Federal Amerika Serikat (DOGE).

"RUU belanja Kongres yang besar, keterlaluan, dan penuh tipu daya ini adalah kekejian yang menjijikkan. Memalukan bagi mereka yang menyetujuinya: Anda tahu Anda melakukan kesalahan," tulis Musk.

Musk berpendapat bahwa RUU tersebut akan semakin membebani warga negara dengan utang yang tidak berkelanjutan. RUU tersebut diproyeksikan akan menambah defisit AS sebesar US$3 triliun dalam 10 tahun ke depan, meskipun ada pemotongan signifikan pada program bantuan kesehatan dan pangan.

Menanggapi kritikan Musk, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa Trump tidak akan mengubah rencananya terkait RUU tersebut. "Presiden sudah tahu posisi Elon Musk terkait RUU ini, dan itu tidak mengubah pendapatnya," ujar Leavitt. "Ini adalah RUU yang besar dan indah, dan dia tetap teguh dengan itu."

Sebelumnya, Musk juga telah mengkritik biaya tinggi dari RUU pajak dan anggaran Partai Republik yang sedang dibahas di Kongres. Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap peningkatan defisit anggaran yang bertentangan dengan inisiatif DOGE yang ia perjuangkan di pemerintahan Trump.

Sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah, Musk diberi mandat untuk memangkas pengeluaran pemerintah federal dan menghemat anggaran negara. DOGE mengklaim telah menghemat lebih dari US$1 miliar dengan membatalkan kontrak yang terkait dengan program Keberagaman, Ekuitas, dan Inklusi (DEI).

Scroll to Top