Jakarta, Kompas.tv – Pemerintah mengimbau masyarakat untuk kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan dasar menyusul peningkatan positivity rate Covid-19 yang mencapai 3,68% pada pekan ke-19 tahun ini. Artinya, hampir empat dari setiap seratus sampel yang diperiksa dinyatakan positif.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh dinas kesehatan di Indonesia sebagai langkah antisipasi. Ia juga menekankan pentingnya kembali membiasakan perilaku hidup sehat.
"Jika merasa kurang sehat, gunakan masker. Batasi interaksi dengan orang lain, dan segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit jika kondisi memburuk," imbaunya. Penggunaan masker saat sakit, menurutnya, bukan hanya sebagai bentuk kewaspadaan terhadap Covid-19, tetapi juga kebiasaan baik yang perlu dibudayakan kembali.
Meskipun demikian, Hasan Nasbi menekankan bahwa imbauan ini bukan untuk menimbulkan ketakutan, melainkan untuk meningkatkan kesadaran. "Kita sudah pernah mengalami situasi ini, sehingga kewaspadaan adalah suatu keharusan," tegasnya.
Menkes: Varian Omicron JR1 Dominan, Gejala Tergolong Ringan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa peningkatan kasus ini disebabkan oleh subvarian Omicron JR1, yang memiliki tingkat fatalitas rendah dan gejala ringan.
"Subvarian ini banyak ditemukan di Singapura dan Thailand, namun tingkat fatalitasnya rendah," ungkap Budi. Ia juga menambahkan bahwa belum ada rencana untuk memberlakukan pembatasan mobilitas karena dampaknya serupa dengan flu biasa.
"Sampai saat ini, belum ada pembatasan keluar masuk Indonesia," ujarnya.
Kendati demikian, Budi mengakui adanya peningkatan kasus berdasarkan data dari sistem Sentinel Influenza-Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI). Survei di rumah sakit juga mengonfirmasi keberadaan Omicron JR1 di beberapa wilayah.
"Kami telah mengirimkan surat kepada seluruh kepala dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan. Jadi, jika ada kasus, segera laporkan," pungkasnya.