Pemerintah Kota Bengkulu tengah berjuang keras menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Data terkini menunjukkan, periode Januari hingga Juni 2025, empat warga Kota Bengkulu dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.
Menanggapi situasi ini, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar, terutama memastikan tidak ada genangan air yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, menjadi kunci utama pencegahan.
Selain mengandalkan peran serta masyarakat, Pemkot Bengkulu juga mengintensifkan berbagai upaya pencegahan. Pemantauan wilayah dengan temuan kasus DBD ditingkatkan, diikuti dengan pembagian abate dan penjadwalan fogging secara selektif. Fogging akan difokuskan pada lokasi dengan minimal dua kasus DBD dalam satu lingkungan, dilakukan setelah melalui proses evaluasi.
Sosialisasi tentang pentingnya penerapan 3M Plus juga terus digencarkan. Menguras bak mandi seminggu sekali, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, dan menutup rapat tempat penampungan air adalah langkah-langkah sederhana namun efektif untuk memutus siklus hidup nyamuk.
Pemerintah Kota Bengkulu terus berupaya menekan penyebaran DBD dengan fokus pada pemberantasan sarang nyamuk di wilayah-wilayah yang memiliki kasus DBD tinggi. Mengingat cuaca yang tidak menentu dapat memicu perkembangbiakan nyamuk, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan aktif mencari informasi mengenai penanganan DBD melalui sosialisasi yang diadakan di puskesmas-puskesmas di seluruh Kota Bengkulu.