Jakarta – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dengan tegas menolak proposal Amerika Serikat terkait kesepakatan nuklir. Menurutnya, proposal tersebut bertentangan dengan kepentingan nasional Iran. Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan menghentikan pengayaan uranium, yang menjadi inti dari program nuklir negara tersebut.
Khamenei menyatakan bahwa AS "tidak berhak ikut campur" dalam menentukan apakah Iran harus melakukan pengayaan uranium atau tidak. Pernyataan ini disampaikan dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah.
Sebelumnya, seorang diplomat Iran mengungkapkan bahwa Teheran siap menolak proposal AS untuk mengakhiri sengketa nuklir yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Iran bersikeras bahwa program nuklirnya bertujuan damai dan membantah tuduhan dari negara-negara Barat yang menuding mereka berusaha mengembangkan senjata nuklir.
Iran menegaskan tidak ada yang disembunyikan terkait program nuklirnya. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah meminta Iran untuk lebih transparan. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Iran siap memberikan jaminan kepada pihak manapun bahwa program nuklirnya damai.
Araghchi menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan nuklir jika tujuannya adalah untuk menghentikan Iran dari aktivitas nuklir damai, termasuk pengayaan uranium. Ia menambahkan bahwa jika tujuan negosiasi adalah untuk mendapatkan kepastian bahwa Iran tidak mengupayakan senjata nuklir, maka kesepakatan masih mungkin tercapai.