Sydney Sweeney Jual Sabun ‘Air Mandi’: Antara Jenius Pemasaran dan Realita Hollywood

Hollywood dan obsesinya terhadap kecantikan perempuan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Sydney Sweeney, bintang Euphoria dan Anyone but You, sangat memahami dinamika ini. Lebih dari sekadar aktris, ia adalah mesin perhatian yang piawai memanfaatkan setiap peluang.

Sukses film, produksi mandiri, kerjasama dengan merek ternama, semuanya sudah ia genggam. Namun, yang paling mencuri perhatian? Sabun edisi terbatas yang terinspirasi dari air mandinya.

Semua bermula dari kolaborasinya dengan merek sabun pria, Dr. Squatch. Iklan yang menampilkan Sweeney mandi busa memicu komentar-komentar "nakal" dari warganet, salah satunya, "Air mandinya dijual nggak?" Pertanyaan ini meraih puluhan ribu likes.

Alih-alih menghindar, Sweeney justru melihat peluang. Lahirlah ide sabun edisi khusus yang konon beraroma morning wood. Sebuah gagasan yang kontroversial, namun berpotensi menguntungkan.

Reaksi publik beragam. Ada yang mencibir, ada yang memuji, tak sedikit pula yang bingung. Apakah Sweeney jenius pemasaran atau sekadar memanfaatkan sensasi? Dunia maya terbelah dua.

Sweeney sejak awal karirnya sudah menjadi objek perbincangan, khususnya terkait tubuhnya dan hubungannya dengan lawan jenis. Pernyataannya tentang keinginan berkeluarga dan kekhawatirannya akan stigma terhadap ibu muda di industri hiburan memberikan perspektif baru.

"Saya khawatir jika tidak bekerja, saya tidak punya uang untuk menghidupi anak-anak saya. Saya khawatir jika saya ingin istirahat, saya tidak punya penghasilan untuk membayar tagihan. Saya tidak punya seseorang yang bisa membantu saya," ungkapnya.

Pada akhirnya, sabun "air mandi" ini tak jauh berbeda dengan parfum selebritas yang dipajang di toko-toko dengan foto sensual. Sweeney dengan cerdas mengakui absurditasnya dan menjadikannya sumber keuntungan, sambil terus mengumpulkan pundi-pundi dari film dan produk yang ia jual. Sebuah strategi yang mungkin kontroversial, namun jelas efektif.

Scroll to Top