Penelitian terbaru mengungkap potensi mengejutkan dari ganja. Senyawa dalam tanaman ini, yang selama ini dikenal karena efek psikoaktifnya, ternyata menyimpan kemampuan untuk melawan infeksi jamur yang berbahaya.
Para ilmuwan menemukan bahwa Cannabis sativa, atau ganja, dapat membunuh salah satu patogen jamur paling mematikan di dunia, Cryptococcus neoformans. Jamur ini menyebabkan kriptokokosis dan meningitis kriptokokus, penyakit yang seringkali berakibat fatal.
Ahli biologi dari Macquarie University menjelaskan bahwa meningitis yang disebabkan oleh Cryptococcus neoformans sangat sulit diobati dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Penemuan ini membuka harapan baru dalam mengatasi ancaman jamur yang semakin resisten terhadap obat-obatan yang ada.
Penelitian ini berfokus pada cannabidiol (CBD) dan cannabidivarin (CBDV), dua senyawa yang terdapat dalam ganja. CBD tidak bersifat psikoaktif, sedangkan CBDV memiliki efek psikoaktif. Hasilnya menunjukkan bahwa keduanya efektif membunuh C. neoformans dalam lingkungan laboratorium, bahkan lebih cepat dari pengobatan antijamur konvensional.
Tidak hanya itu, CBD dan CBDV juga ampuh membasmi patogen jamur penyebab penyakit kulit seperti gatal selangkangan dan kutu air. Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa senyawa-senyawa ini merusak membran sel jamur, mengganggu metabolisme, dan mempengaruhi protein terkait mitokondria.
Untuk menguji efektivitasnya pada makhluk hidup, para peneliti menggunakan larva ngengat lilin besar (Galleria mellonella) yang memiliki sistem imun mirip dengan mamalia. Larva yang terinfeksi C. neoformans dan diobati dengan CBD memiliki tingkat kelangsungan hidup yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang diobati dengan obat antijamur standar (Amfoterisin B) atau tanpa pengobatan. Bahkan, tingkat kelangsungan hidupnya hampir sama dengan larva yang tidak terinfeksi sama sekali.
Meskipun pengobatan infeksi yang menyerang paru-paru dan otak lebih kompleks, hasil ini menunjukkan potensi besar penggunaan topikal cannabidiol untuk mengobati infeksi jamur pada kulit. Para peneliti optimis bahwa minyak CBD dapat menjadi solusi efektif untuk infeksi jamur umum pada kulit.
Catatan: Artikel ini hanya membahas potensi medis ganja dalam melawan infeksi jamur berdasarkan penelitian ilmiah. Penggunaan ganja untuk tujuan medis harus dilakukan di bawah pengawasan dan rekomendasi dokter.
Berita Terkait:
93 Mahasiswa Ditangkap usai Ricuh di Depan Balai Kota, 3 Diantaranya Positif Ganja