Miliarder teknologi Elon Musk meluapkan kemarahannya terhadap rancangan undang-undang (RUU) yang dipromosikan Presiden Donald Trump. Musk menyebutnya sebagai "kekejian yang menjijikkan" dalam sebuah unggahan di platform X.
RUU yang dimaksudkan menjadi landasan rencana pengeluaran domestik pemerintah ini mendapat kritikan tajam dari Musk. Ia berpendapat bahwa RUU tersebut justru meningkatkan defisit anggaran, bertolak belakang dengan tujuan awal untuk memangkas pengeluaran federal.
Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menanggapi komentar Musk dengan menyatakan bahwa Trump menyadari pandangan pengusaha tersebut, tetapi tidak berniat mengubah pendiriannya. Trump tetap mendukung RUU itu karena menawarkan pemotongan pajak signifikan bagi keluarga Amerika berpenghasilan rendah dan menengah.
Sebelumnya, Musk menjabat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE) sejak Januari sebelum mengundurkan diri. Tugas utama DOGE adalah memberantas pemborosan pemerintah dan mengurangi defisit anggaran, dengan tujuan akhir mengecilkan utang nasional AS yang mencapai angka fantastis, USD36,9 triliun.
RUU yang disahkan DPR pada 22 Mei ini bertujuan memperpanjang pemotongan pajak 2017 serta melakukan perubahan pada kebijakan dan pengeluaran pajak AS, termasuk penghapusan sementara pajak federal atas tip hingga tahun 2028.
Namun, perkiraan Tax Foundation menunjukkan bahwa RUU ini justru akan meningkatkan defisit anggaran selama 10 tahun sebesar USD2,6 triliun dari 2025 hingga 2034. Hal ini bertentangan dengan tujuan awal Musk di DOGE, yang berhasil menemukan potensi penghematan hingga USD160 miliar dalam tiga bulan pertama masa jabatannya.