Rusia Membela Hak Iran atas Program Nuklir Damai di Tengah Ketegangan dengan AS

Moskow angkat bicara membela Iran setelah Presiden AS Donald Trump bersikeras bahwa kesepakatan baru dengan Teheran tidak boleh mengizinkan pengayaan uranium. Kremlin menegaskan bahwa Iran memiliki hak untuk menjalankan program nuklir damai.

Pembicaraan nuklir antara Washington dan Teheran telah berlangsung dalam lima putaran sejak April, dengan fokus utama pada isu pengayaan uranium. Tujuan dari perundingan ini adalah untuk mencapai kesepakatan baru yang akan menggantikan perjanjian sebelumnya yang ditinggalkan Trump pada tahun 2018.

Trump menyatakan dengan tegas bahwa Iran tidak akan diizinkan melakukan pengayaan uranium dalam kesepakatan nuklir apa pun. Sementara itu, Teheran berkeras bahwa aktivitas mereka bertujuan damai, yaitu untuk menghasilkan bahan bakar pembangkit listrik.

Menanggapi komentar Trump, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan pembelaan untuk Iran. Ia menyatakan bahwa setiap negara berhak atas energi damai, dan pemanfaatan energi atom untuk tujuan damai harus dilakukan di bawah pengawasan ketat Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Peskov menegaskan bahwa Rusia meyakini semua negara harus tetap memiliki hak ini. Dukungan dari Kremlin ini muncul seiring dengan semakin eratnya hubungan militer antara Rusia dan Iran di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Peskov juga menekankan kembali dukungan Rusia terhadap perundingan yang bertujuan untuk mencapai resolusi damai di tengah kebuntuan antara Iran dan AS.

Pernyataan keras Trump mengenai larangan pengayaan uranium muncul setelah laporan media yang menyebutkan bahwa tawaran AS memungkinkan Iran untuk memperkaya sebagian bahan bakar nuklirnya.

Trump membantah laporan tersebut melalui media sosial, menegaskan bahwa kesepakatan potensial apa pun tidak akan mengizinkan pengayaan uranium.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa tawaran terbaru Washington yang dikirimkan ke Teheran akan mengizinkan pengayaan uranium tingkat rendah di wilayah Iran untuk jangka waktu yang belum ditentukan.

Iran sendiri bersikeras bahwa mereka tidak menyembunyikan apa pun terkait program nuklirnya. Hal ini disampaikan setelah IAEA meminta Teheran untuk lebih transparan.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Iran memiliki program nuklir damai dan siap memberikan jaminan kepada semua pihak. Ia juga menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan nuklir jika tujuannya adalah untuk menghentikan Iran dari aktivitas nuklir damai, termasuk pengayaan uranium.

Scroll to Top