Peminatan masyarakat Indonesia terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap terus meningkat, baik di kalangan rumah tangga maupun industri. Menanggapi antusiasme ini, pemerintah berencana membuka kembali kuota PLTS atap pada Juli 2025 mendatang.
Saat ini, kuota pengembangan PLTS atap yang tersedia tinggal sekitar 250 MW. Pemerintah mengimbau masyarakat yang berminat memasang panel surya di atap rumah atau bangunan mereka untuk segera mendaftarkan diri melalui PLN Mobile setelah kuota dibuka per 1 Juli nanti. Proses pemasangan bisa dilakukan secara mandiri atau menggunakan jasa vendor.
Penambahan kuota ini bertujuan untuk mengakomodasi tingginya permintaan dari masyarakat sekaligus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan. Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2035 menargetkan penambahan kapasitas listrik dari PLTS sebesar 17,1 GW. Permintaan dari sektor industri juga menjadi faktor pendorong penambahan kuota ini.
Namun, pengembangan PLTS juga menghadapi tantangan, salah satunya adalah kurangnya tenaga kerja terampil yang mampu memasang panel surya. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk menggencarkan pelatihan keterampilan teknis secara masif melalui berbagai asosiasi dan lembaga pelatihan. Peningkatan kompetensi SDM di bidang energi terbarukan ini sangat penting untuk mendukung transisi energi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pemerintah mendorong asosiasi untuk segera menyelenggarakan program pelatihan, bahkan lulusan SMK pun dapat dilibatkan karena modul pelatihan sudah tersedia. Kebutuhan akan tenaga kerja terampil di bidang energi terbarukan sangat besar, dan pemasangan PLTS atap menjadi salah satu peluang yang paling menjanjikan saat ini.