Trump Ungkap Putin Janji Balas Serangan Ukraina, Pembicaraan Damai Semakin Rumit

Jakarta – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyatakan tekadnya untuk membalas serangan yang dilancarkan oleh Ukraina. Pernyataan ini berpotensi semakin memperburuk upaya perundingan damai antara kedua negara yang tengah berkonflik.

Trump menyampaikan informasi tersebut usai melakukan percakapan via telepon dengan Putin pada hari Rabu (4/6).

"Putin secara tegas menyatakan bahwa dirinya harus merespons serangan yang baru-baru ini terjadi," tulis Trump di media sosialnya.

Meskipun demikian, Trump menilai bahwa percakapan tersebut berjalan dengan baik, meski belum membuahkan tanda-tanda akan segera berakhirnya konflik Rusia-Ukraina.

Sebelumnya, pihak Rusia juga telah menegaskan bahwa opsi militer tetap menjadi pertimbangan sebagai respons terhadap serangan Ukraina. Rusia juga menuding keterlibatan pihak Barat dalam serangan tersebut, mendesak AS dan Inggris untuk menjatuhkan sanksi terhadap Ukraina terkait insiden tersebut.

Ukraina mengklaim telah menghancurkan 41 pesawat tempur Rusia dengan menggunakan 117 drone yang disembunyikan di dalam atap gubuk kayu. Selain itu, Ukraina juga mengklaim telah meledakkan pilar jembatan Rusia yang terhubung ke Crimea.

Trump menambahkan bahwa selain membahas Ukraina, ia dan Putin juga membahas isu nuklir Iran. Putin mengusulkan agar Rusia dilibatkan dalam pembicaraan untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.

"Saya sampaikan kepada Presiden Putin bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir, dan dalam hal ini, saya yakin kita sepakat," ujar Trump.

Scroll to Top