Makkah – Jemaah haji dari berbagai penjuru Indonesia merasakan syukur mendalam dapat melaksanakan wukuf di Arafah tahun ini. Momen sakral ini dimanfaatkan untuk memanjatkan doa-doa terbaik.
Setiawan, seorang jemaah asal Kalimantan Barat, mengungkapkan rasa syukurnya. Ia berharap segera dipertemukan dengan jodoh. "Semoga Allah segera memberikan saya pendamping hidup," ujarnya. Selain itu, ia juga mendoakan kedua orang tuanya yang telah tiada dan memohon agar diberikan pekerjaan yang lebih baik.
Mirah Sukoco, jemaah lainnya dari Kalimantan Barat, menyebut wukuf sebagai anugerah dari Allah. Ia juga mengapresiasi pelayanan yang diterimanya selama berada di tanah suci. "Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan kami dilayani dengan baik," katanya.
Abdurahman, yang telah tiba di Arafah sejak sehari sebelumnya, memuji fasilitas yang disediakan di tenda-tenda. Ia merasa sangat berterima kasih kepada pemerintah atas fasilitas yang memadai. Bersama ibunya yang sudah lanjut usia, ia telah menanti selama 12 tahun untuk menunaikan ibadah haji. "Doa kami sederhana, kebahagiaan dunia dan akhirat, semoga dikabulkan oleh Allah," harapnya.
Wukuf dilaksanakan pada 9 Zulhijah, dimulai setelah salat zuhur. Setelah magrib, jemaah diberangkatkan ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam). Selanjutnya, mereka akan menuju Mina untuk mabit dan melaksanakan lempar jumrah selama hari tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Zulhijah.