KYIV – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dengan tegas menolak tawaran perdamaian terbaru yang diajukan oleh Rusia. Zelensky menilai proposal tersebut sebagai ultimatum yang tidak dapat diterima oleh Ukraina.
Usulan Rusia muncul dalam pertemuan delegasi kedua belah pihak di Istanbul pada Senin lalu. Moskow mengusulkan agar Ukraina mengakui kehilangan lima wilayah yang telah bergabung dengan Rusia melalui referendum, menarik mundur pasukannya dari area tersebut, berkomitmen pada netralitas, dan membatasi kapasitas militernya.
Selain itu, Rusia menawarkan "paket proposal" yang mengharuskan Kyiv untuk menghentikan pergerakan pasukan, menangguhkan mobilisasi, menghentikan pasokan senjata asing, serta menyelenggarakan pemilihan presiden.
Zelensky dengan cepat menolak mentah-mentah memorandum perdamaian tersebut. Ia menyebutnya sebagai "ultimatum" yang tidak akan ditanggapi serius oleh Ukraina, dan menganggapnya sebagai "kesalahpahaman." Zelensky menegaskan bahwa konsesi teritorial apa pun kepada Rusia akan melanggar konstitusi Ukraina.
Vladimir Medinsky, pimpinan negosiator Rusia, membela memorandum tersebut, menggambarkannya sebagai peluang untuk mengakhiri konflik. Ia menekankan bahwa usulan itu bukanlah ultimatum, melainkan tawaran yang benar-benar dapat mewujudkan perdamaian sejati, atau setidaknya gencatan senjata, dan membuka jalan menuju perdamaian jangka panjang.
Zelensky juga mengkritik proses diplomatik itu sendiri, menyatakan bahwa melanjutkan pertemuan diplomatik di Istanbul tanpa menghasilkan keputusan apa pun adalah sia-sia.
Namun, Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, berpendapat bahwa Zelensky mengabaikan hasil perundingan karena fokus pembicaraan bukan lagi pada bantuan keuangan atau pasokan senjata, melainkan pada sumber daya manusia.
Zakharova merujuk pada kesepakatan antara Moskow dan Kyiv untuk melakukan pertukaran tahanan terbesar hingga saat ini, yang diperkirakan akan melibatkan 1.200 orang dari masing-masing pihak. Pertukaran ini dijadwalkan berlangsung pada akhir pekan ini.