Amerika Serikat Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB

NEW YORK – Amerika Serikat menggunakan hak veto untuk memblokir resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Jalur Gaza. Tindakan ini dilakukan di tengah situasi kemanusiaan yang memburuk akibat konflik berkepanjangan.

Dari 15 anggota DK PBB, 14 negara mendukung resolusi tersebut. Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara yang menentang.

Perwakilan sementara AS di PBB, Dorothy Shea, menjelaskan bahwa veto tersebut didasarkan pada kegagalan resolusi dalam mengutuk Hamas atau menuntut pelucutan senjata serta penarikan pasukan kelompok tersebut dari Gaza. Shea menekankan bahwa AS tidak akan mendukung tindakan yang mengancam keamanan Israel, sekutu dekatnya.

Shea juga menyoroti upaya berkelanjutan Washington untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk warga negara Amerika. Dia mengklaim bahwa Hamas telah menolak upaya gencatan senjata sebelumnya, dan DK PBB seharusnya tidak "memberanikan" kelompok tersebut. Selain itu, Shea mengkritik PBB karena tidak memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Sebaliknya, Inggris mendukung resolusi tersebut, dengan alasan krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Utusan Slovenia juga menyerukan penghentian segera perang dan pembebasan sandera tanpa syarat.

Pemungutan suara ini merupakan upaya pertama DK PBB untuk meloloskan resolusi terkait Gaza sejak November 2024, ketika AS juga memblokir proposal serupa. Resolusi terbaru yang diadopsi pada Juni 2024 mendukung rencana gencatan senjata multi-fase yang didukung AS terkait dengan pembebasan sandera Israel, namun perjanjian itu dilanggar oleh Israel.

Resolusi yang diblokir tersebut menyerukan "gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen" serta pembebasan tawanan tanpa prasyarat. Resolusi tersebut juga menyoroti "situasi kemanusiaan yang sangat buruk" di Gaza dan mendesak pencabutan segera semua pembatasan bantuan kemanusiaan, memastikan distribusinya yang aman dan meluas oleh organisasi, termasuk PBB.

Hamas mengutuk veto Amerika, menyebutnya sebagai cerminan "bias buta Washington terhadap pemerintah pendudukan" dan menuduh AS terus mendukung "kejahatan terhadap kemanusiaan Israel di Gaza."

Scroll to Top