Tiga perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, yaitu PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), dan PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) strategis. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas jangkauan internet dan menghadirkan layanan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Penandatanganan MoU ini menjadi langkah nyata dalam mempercepat pemerataan akses digital di seluruh Nusantara. Dengan menggabungkan kekuatan infrastruktur dan layanan yang dimiliki masing-masing perusahaan, diharapkan terwujud "Internet Rakyat" yang inklusif dan berkelanjutan. Targetnya adalah menjangkau lebih dari 40 juta rumah tangga di Indonesia dengan internet yang terjangkau.
"Surge berkomitmen untuk berperan aktif dalam transformasi digital Indonesia. Kolaborasi ini adalah momentum krusial untuk mewujudkan ketersediaan Internet Rakyat secara merata, terutama bagi mereka yang selama ini kurang terlayani," ujar Direktur Surge, Moh. Mustaghfirin.
Executive Vice President Divisi Wholesale Service Telkom, Muhammad Rofik, menambahkan bahwa kerjasama ini merupakan wujud nyata komitmen Telkom dalam memperluas konektivitas nasional. "Dengan memanfaatkan sinergi infrastruktur dan teknologi, kami ingin memastikan seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan internet yang terjangkau dan andal," tegasnya.
Direktur Utama TIF, I Ketut Budi Utama, menyatakan bahwa TIF siap menjadi tulang punggung dalam pengembangan jaringan internet rakyat melalui dukungan infrastruktur pasif dan layanan managed service. "Kami yakin kolaborasi ini akan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat dan industri telekomunikasi nasional," katanya.
Ruang lingkup kerjasama strategis ini meliputi berbagai aspek penting, antara lain:
- Pemanfaatan dan pembangunan infrastruktur jaringan metro-ethernet dan IP Transit.
- Penguatan layanan digital berbasis cloud dan messaging.
- Optimalisasi layanan Edge Data Center (neuCentrIX).
- Pemanfaatan infrastruktur pasif seperti tiang, menara, ducting kabel optik, dan dark fiber.
- Penerapan teknologi FTTX melalui skema Virtual Unbundling Line Access (VULA).
- Layanan Managed Service berbasis collaborative network optimization dan integrated monitoring system.
Ketiga perusahaan berharap kerjasama ini dapat segera berlanjut ke tahap implementasi teknis dan komersial dalam waktu dekat. Sinergi ini diharapkan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan konektivitas digital yang merata dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.