Waspada DBD: Jakarta Barat Catat Ratusan Kasus Baru di Mei 2025

Jakarta Barat kembali mencatatkan ratusan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada bulan Mei 2025. Data terkini menunjukkan adanya 308 kasus baru, sedikit menurun dibandingkan bulan April yang mencatat 326 kasus. Meskipun demikian, penurunan ini belum signifikan.

Menurut data dari Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, pada bulan Maret 2025 tercatat 264 kasus, kemudian meningkat menjadi 326 kasus di April, dan kini 308 kasus di Mei. Sementara itu, di awal Juni 2025, sudah ada 4 kasus yang dilaporkan.

Faktor utama pemicu peningkatan kasus DBD di wilayah ini adalah kelembaban dan suhu udara yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi iklim di Jakarta Barat pada Juni 2025 berpotensi meningkatkan risiko penularan DBD. Pada Mei 2025, tingkat kelembaban mencapai 80 persen, ideal untuk nyamuk berkembang biak (71-83 persen). Suhu udara berkisar antara 25-32°C, dengan suhu optimum bagi perkembangan nyamuk antara 25-27°C.

Dengan kondisi tersebut, diperkirakan angka kejadian DBD pada bulan Mei dapat mencapai 7.9 kasus per 100.000 penduduk. Angka ini memang lebih rendah dari prediksi bulan April, yaitu 8,7 kasus per 100.000 penduduk, namun tetap menjadi perhatian serius.

Untuk menekan penyebaran DBD, Sudinkes Jakarta Barat terus mengintensifkan pemantauan jentik nyamuk di rumah-rumah warga melalui Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Upaya ini melibatkan peran aktif masyarakat dan peningkatan promosi kesehatan terkait DBD.

Scroll to Top