1.392 Jemaah Haji Indonesia Wukuf di Tenda Khusus Kerajaan: Skema Ibadah yang Disederhanakan

Makkah – Sebanyak 1.392 jemaah haji asal Indonesia dari kloter campuran menjalani prosesi wukuf di Arafah dalam tenda khusus yang disediakan kerajaan. Kelompok jemaah ini, yang tiba di Arafah pada Kamis (5/6/2025), akan mengikuti alur ibadah yang sedikit berbeda dari jemaah haji Indonesia lainnya.

Sempat terpapar panasnya cuaca, para jemaah ini kemudian dipindahkan ke tenda-tenda khusus kerajaan atas koordinasi antara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi.

"Lokasi tenda masih berada di area Arafah, sehingga wukuf mereka sah dan sempurna," jelas Ketua Mustasyar Diny PPIH Daerah Kerja Makkah, Oman Fathurahman.

Otoritas Saudi telah menyiapkan skema khusus, yaitu memberangkatkan jemaah langsung dari Arafah menuju hotel mereka di Makkah, melewati Muzdalifah tanpa berhenti (murur).

Berikut panduan ibadah yang disesuaikan untuk jemaah haji yang wukuf di tenda kerajaan:

  1. Wukuf di Arafah telah dilaksanakan dengan sempurna, sesuai dengan esensi haji itu sendiri.

  2. Perjalanan melalui Muzdalifah dilakukan tanpa turun dari bus, mengacu pada pendapat bahwa mabit di Muzdalifah hukumnya sunnah.

  3. Setelah beristirahat di hotel, jemaah diperbolehkan melaksanakan tawaf ifadah, sai, dan bercukur (tahalul awal) mulai pukul 00.00 WAS. Setelah tahalul awal, semua larangan ihram dicabut kecuali hubungan suami istri.

  4. Mengingat jarak hotel ke Mina cukup jauh, jemaah disarankan tidak memaksakan diri untuk mabit di Mina dan mengikuti pendapat ulama yang menyatakan mabit di Mina adalah sunnah.

  5. Lempar jumrah Aqabah pada 10 Zulhijah dan jumrah pada hari-hari tasyrik dapat diwakilkan kepada orang lain yang berada di sekitar Jamarat.

  6. Dengan mengikuti skema ini, seluruh rangkaian ibadah haji jemaah dianggap selesai (tahalul tsani) dan sah tanpa perlu membayar dam.

Scroll to Top