Tragedi Ciuman: Balita di Namibia Kehilangan Penglihatan Akibat Herpes

Sebuah kejadian tragis menimpa seorang balita berusia dua tahun di Namibia. Akibat sebuah ciuman di wajah, anak laki-laki bernama Juan Saaiman ini harus kehilangan penglihatan pada mata kirinya. Kejadian ini bermula ketika ibunya, Michelle Saaiman, melihat mata Juan bengkak dan berair, yang awalnya dikira hanya infeksi ringan.

Namun, kondisi Juan memburuk dengan cepat. Michelle panik ketika melihat Juan menggaruk matanya tanpa merasakan sakit. Pemeriksaan dokter mengungkapkan kornea mata kiri Juan mengalami lubang selebar 4 mm. Luka yang sangat serius ini tidak dapat dipulihkan, meskipun telah dilakukan operasi dan perawatan intensif dengan obat antivirus.

Dokter mendiagnosis Juan terinfeksi virus herpes simpleks (HSV). Virus ini biasanya menyebabkan luka dingin pada orang dewasa, tetapi pada anak-anak, terutama yang sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna, HSV dapat menimbulkan kerusakan parah. Setelah dilakukan pemeriksaan, kedua orang tua Juan dinyatakan negatif HSV, sehingga kemungkinan penularan berasal dari kerabat atau tamu yang mencium Juan saat sedang menderita herpes simpleks (luka dingin).

"Anak saya menjerit, matanya bengkak, dan penglihatannya kabur," ujar Michelle dengan pilu. Ia tidak menyangka sebuah ciuman bisa merenggut penglihatan putranya selamanya.

Saat ini, Juan dijadwalkan menjalani serangkaian operasi untuk mempersiapkan kemungkinan transplantasi kornea di masa depan. Meskipun mata kanannya masih berfungsi normal, keluarganya sangat khawatir akan risiko infeksi ulang.

Sejak kejadian ini, keluarga Juan mengikuti protokol pencegahan yang ketat dari dokter. Michelle juga aktif mengkampanyekan kesadaran di media sosial. "Saya ingin mengingatkan semua orang tua, jangan biarkan siapa pun mencium wajah anak Anda, terutama bayi yang baru lahir. Virus HSV mungkin tidak berbahaya bagi orang dewasa, tetapi bagi anak kecil, konsekuensinya bisa permanen," tegasnya.

Kisah Juan bukanlah kasus yang terisolasi. Virus herpes simpleks dapat hidup di tubuh orang dewasa tanpa menimbulkan gejala yang jelas. Namun, jika virus ini menular ke anak kecil melalui air liur, kulit, atau tangan, virus ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata, otak, atau sistem saraf pusat.

Pesan Dokter:

  • Hindari kontak dekat atau ciuman dari orang asing atau orang yang memiliki gejala herpes, demam, atau stomatitis pada anak-anak.
  • Jangan pernah mencium mulut, pipi, atau dahi bayi dan anak kecil.
  • Segera bawa anak ke dokter jika mengalami gejala mata merah, mata gatal, atau sering mengucek mata. Jangan melakukan pengobatan sendiri di rumah.
Scroll to Top