Fenomena Langka di Malam Idul Adha: Bulan Bertemu Bintang Spica

Jakarta – Malam Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025, menjanjikan pemandangan langit yang menakjubkan. Sebuah fenomena alam yang jarang terjadi, konjungsi Bulan dan bintang Spica, akan menghiasi langit malam.

Bulan akan tampak sejajar dengan Spica (Alpha Virginis), bintang paling bersinar di rasi Virgo dan bintang ke-15 paling terang di langit malam. Keindahan ini dapat dinikmati dengan mata telanjang segera setelah matahari terbenam atau saat memasuki waktu maghrib, asalkan langit bebas dari polusi cahaya.

Bulan dan Spica akan terlihat sangat berdekatan, dengan jarak kurang dari satu derajat. Pemandangan ini akan menjadi suguhan visual yang luar biasa bagi para pengamat bintang dan kesempatan emas bagi para astrofotografer untuk mengabadikan momen tersebut.

Disarankan bagi para pengamat di seluruh wilayah untuk mengarahkan pandangan ke arah tenggara setelah matahari terbenam untuk menikmati pertunjukan langit malam Idul Adha ini.

Spica, yang terletak sekitar 250 tahun cahaya dari Bumi, sebenarnya adalah sistem bintang ganda. Kedua bintang ini mengorbit sangat dekat sehingga tampak seperti satu titik cahaya. Jika digabungkan, cahayanya lebih dari 12.100 kali lebih terang dari Matahari.

Nama "Spica" berasal dari bahasa Latin yang berarti "telinga gandum," menggambarkan sosok mitologis Virgo yang memegang seikat gandum.

Sejak zaman dahulu, Spica telah digunakan sebagai panduan navigasi dan penunjuk waktu, mulai dari kalender pertanian Mesir kuno hingga pelayaran maritim di abad ke-16. Hingga kini, Spica tetap memainkan peran penting dalam astronomi sebagai bintang kalibrasi dan bahkan terpampang pada bendera nasional Brasil, mewakili negara bagian ParĂ¡.

Scroll to Top