Lubang Hitam Kecil, Kekuatan Dahsyat Mengukir Galaksi!

Lubang hitam, si monster luar angkasa yang terkenal karena keganasannya dalam melahap materi, ternyata menyimpan kejutan lain. Ukurannya memang bervariasi, dari yang ‘mini’ hingga super raksasa, tergantung massa bintang asalnya. Semakin besar, semakin dahsyat pengaruhnya pada ruang dan waktu.

Namun, sebuah temuan terbaru mengungkap fakta mengejutkan: lubang hitam kecil pun punya kekuatan super untuk ‘memahat’ galaksi. Kekuatannya jauh melampaui perkiraan!

Lubang hitam, bahkan yang berukuran ‘kerdil’ (disebut juga lubang hitam massa bintang), mampu mencabik-cabik bintang yang terlalu dekat dengannya. Proses ini menghasilkan energi dahsyat yang terpancar dalam bentuk jet tak kasat mata. Bayangkan semburan air bertekanan tinggi, namun dalam skala kosmik.

Jet ini melesat menembus angkasa hingga puluhan tahun cahaya, berinteraksi dengan gas antarbintang, dan menciptakan gelombang kejut raksasa saat menghantam materi di sekitarnya. Gelombang kejut inilah yang dikenal sebagai busur kejut. Keberadaan busur kejut menjadi petunjuk penting tentang aktivitas jet lubang hitam dan dampaknya yang signifikan dalam membentuk galaksi-galaksi nun jauh di sana.

Tim astronom internasional baru-baru ini menemukan busur kejut raksasa yang dipicu oleh jet dari dua lubang hitam massa bintang: GRS 1915+105 dan Cygnus X-1. Temuan ini terungkap berkat pengamatan teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan pada dua frekuensi radio yang berbeda, menyingkap detail yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Cygnus X-1, lubang hitam pertama yang terdeteksi, terkenal karena jet partikel berenergi tingginya yang membentuk struktur busur kejut. Struktur ini terhempas oleh jet lubang hitam hingga jarak hampir tiga kali lipat dari sistem bintang-lubang hitam itu sendiri. Yang menarik, ditemukan jejak beberapa periode aktivitas jet yang terjadi selama ribuan tahun terakhir, mengisyaratkan interaksi jet dengan lingkungan di lokasi yang berbeda di ruang angkasa.

Penemuan ini bagaikan penggalian arkeologi kosmik. Setiap lapisan gelombang kejut merekam kisah ledakan jet masa lalu yang membentuk lingkungan sekitar lubang hitam. Sementara itu, struktur serupa yang terbentuk di sekitar GRS 1915+105 sepanjang 30 tahun cahaya juga berhasil ditemukan untuk pertama kalinya. Ilmuwan menduga struktur ini berasal dari semburan jet tak terlihat yang telah lama diprediksi dalam teori, namun baru sekarang teramati.

Sebelumnya, hanya lubang hitam supermasif yang dianggap punya pengaruh besar pada galaksi induknya. Lubang hitam massa bintang memang jauh lebih kecil, bahkan jutaan kali lebih kecil daripada lubang hitam supermasif di pusat galaksi. Namun, efeknya ternyata sangat signifikan!

Struktur busur kejut yang dihasilkan bisa mencapai puluhan tahun cahaya. Kini, astronom memiliki bukti kuat bahwa lubang hitam kecil pun punya pengaruh pada galaksi di sekitarnya, berpotensi mengubah bentuk serta distribusi gas di sekitarnya. Hal ini bisa memicu atau justru menghambat pembentukan bintang, yang pada akhirnya memengaruhi evolusi galaksi melintasi waktu kosmik.

Dengan penemuan terbaru MeerKAT, para astronom berasumsi bahwa busur kejut serupa juga ada dan tersembunyi di galaksi kita, Bimasakti. Karena itu, mereka mulai mencari struktur busur kejut di galaksi kita yang disebabkan oleh aktivitas lubang hitam di pusatnya ribuan tahun lalu. Dengan demikian, kita bisa menelusuri jejak sejarah lubang hitam di galaksi kita.

Fakta Keren:

Teleskop radio MeerKAT berhasil menemukan busur kejut dari lubang hitam GRS 1915+105 yang mencapai jarak 30 tahun cahaya, hampir 7 kali jarak Bumi dan Alpha Centauri!

Scroll to Top