Trump Klaim Xi Jinping Setuju Lanjutkan Ekspor Mineral Tanah Jarang ke AS

Jakarta – Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Presiden China Xi Jinping telah menyetujui untuk melanjutkan ekspor mineral tanah jarang dan magnet ke Amerika Serikat. Pernyataan ini disampaikan Trump di Air Force One, menjawab pertanyaan wartawan tentang kesepakatan ekspor-impor bahan baku chip antara kedua negara.

Trump mengungkapkan hal ini sehari setelah percakapan telepon dengan Xi Jinping yang bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan dagang dan ketegangan antara kedua negara. Trump mengklaim bahwa pembicaraan tersebut menghasilkan kesimpulan yang sangat positif, khususnya mengenai kompleksitas produk tanah jarang.

Sebagai indikasi meredanya ketegangan, China dilaporkan telah memberikan lisensi ekspor sementara kepada pemasok tanah jarang dari tiga produsen mobil terkemuka AS. Pembantu utama presiden AS dijadwalkan bertemu dengan perwakilan China di London untuk pembicaraan lanjutan.

Trump menyatakan bahwa kemajuan signifikan telah dicapai dalam kesepakatan dengan China. Kesepakatan ini dipandang sebagai langkah positif untuk meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Keputusan China untuk menangguhkan ekspor mineral dan magnet penting pada April 2025 lalu telah menyebabkan gangguan pasokan bagi produsen mobil, chip komputer, dan kontraktor militer di seluruh dunia. Trump menuduh China melanggar perjanjian Jenewa dan memberlakukan pembatasan pada perangkat lunak desain chip dan pengiriman lainnya ke China. Beijing membantah klaim tersebut dan mengancam tindakan balasan.

Ketegangan akibat penghentian ekspor tanah jarang dan mineral penting lainnya telah memperburuk hubungan kedua negara. Masalah ekspor komoditas ini dapat meningkatkan tekanan politik domestik pada Trump jika pertumbuhan ekonomi terus melambat karena perusahaan tidak dapat memproduksi produk berbasis mineral tanah jarang dari China.

Scroll to Top