DPRD DKI Jakarta melalui Komisi E menekankan pentingnya kesiapan layanan kesehatan tingkat pertama, terutama Puskesmas, pasca libur Lebaran. Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat harus optimal dalam memberikan pelayanan di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Menurut salah seorang Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, lonjakan pasien dengan keluhan demam, panas, batuk, flu, hingga Demam Berdarah Dengue (DBD) sering terjadi setelah Lebaran. Kondisi ini diperparah dengan curah hujan tinggi yang meningkatkan risiko penyebaran DBD.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta didorong untuk mengintensifkan layanan preventif, seperti imunisasi dan pemeriksaan ibu hamil. Pelayanan di Posyandu untuk anak-anak juga harus tetap berjalan teratur. Layanan promotif dan preventif di Puskesmas dinilai krusial dalam mencegah penyakit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis dan mendapatkan vitamin yang tersedia.
Selain itu, sosialisasi kepada kader di tingkat RT dan RW perlu digencarkan, terutama untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi dalam mengembangkan pelayanan serta program tambahan di Posyandu. Fokus utama adalah pencegahan penyebaran DBD dengan menggalakkan Gerakan 3M Plus: Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat wadah air, dan Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air. Dinas Kesehatan DKI Jakarta diimbau untuk terus mensosialisasikan pentingnya cek jentik kepada kader-kader di setiap kelurahan, RT, dan RW.