Mitos tabrakan dahsyat antara galaksi Bima Sakti, rumah kita, dan Andromeda, galaksi tetangga, telah lama menghantui benak para ilmuwan dan pecinta astronomi. Peristiwa kosmik ini diperkirakan akan terjadi sekitar 4,5 miliar tahun mendatang. Namun, benarkah tabrakan ini akan menjadi akhir dari segalanya seperti yang kita bayangkan?
Skenario yang Mungkin Terjadi
Selama ini, gambaran yang beredar adalah dua galaksi raksasa ini akan bertabrakan secara langsung, menciptakan galaksi baru yang lebih besar bernama Milkdromeda atau Milkomeda. Bintang-bintang di kedua galaksi akan terlempar ke orbit baru, menciptakan pemandangan langit yang spektakuler sekaligus mengerikan. Meskipun Tata Surya kita mungkin akan terlempar keluar dari galaksi, dampaknya terhadap Matahari dan planet-planet diperkirakan minimal.
Penelitian Terbaru Mempertanyakan
Namun, penelitian terbaru memberikan pandangan yang berbeda. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy menunjukkan bahwa kemungkinan Bima Sakti dan Andromeda bertabrakan tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya. Tim astrofisikawan internasional melakukan simulasi komputer yang ekstensif dan menemukan bahwa hanya separuh dari skenario simulasi yang menunjukkan tabrakan dalam 10 miliar tahun ke depan.
"Pernyataan tentang kehancuran galaksi kita di masa depan tampaknya sangat berlebihan," ungkap para peneliti.
Menurut simulasi terbaru, kemungkinan yang lebih besar adalah kedua galaksi akan saling mendekat pada jarak yang sangat dekat tanpa benar-benar bertabrakan. Gaya gravitasi dari materi gelap mungkin akan menarik keduanya untuk akhirnya bertabrakan, namun skenario ini diperkirakan baru akan terjadi dalam delapan miliar tahun ke depan.
Nasib Bumi Jauh Sebelum Tabrakan
Terlepas dari apakah tabrakan itu benar-benar terjadi atau tidak, nasib Bumi sudah ditentukan jauh sebelum itu. Matahari diperkirakan akan memusnahkan semua kehidupan di Bumi dalam satu miliar tahun ke depan karena sengatan panasnya yang meningkat. Empat miliar tahun kemudian, Matahari akan mati karena kehabisan bahan bakar hidrogen.
Bukan Akhir Segalanya
Meskipun terdengar dramatis, tabrakan galaksi bukanlah akhir dari segalanya. Bintang-bintang di dalam kedua galaksi diperkirakan tidak akan saling bertabrakan karena jarak antar bintang yang sangat jauh. Tabrakan ini justru akan menghasilkan penggabungan antara keduanya yang membentuk sebuah galaksi elips.
Matahari dan planet-planetnya diperkirakan akan tersapu menjauhi pusat galaksi dan menempati posisi baru di area halo terluar galaksi baru gabungan Andromeda-Bima Sakti. Di tempat ini, Tata Surya akan aman dari lubang hitam supermasif kembar yang ada di pusat galaksi.
Kesimpulan
Tabrakan antara galaksi Bima Sakti dan Andromeda adalah peristiwa kosmik yang menarik untuk dipelajari. Meskipun kemungkinan tabrakan itu sendiri masih diperdebatkan, satu hal yang pasti adalah bahwa nasib Bumi sudah ditentukan jauh sebelum peristiwa itu terjadi. Entah tabrakan itu akan menjadi pertemuan kosmik yang damai atau akhir dari segalanya, yang jelas adalah bahwa alam semesta terus berevolusi dan menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan.