Kisah heroik tersaji di Indonesia Open 2025, dimana Moh Reza Pahlevi Isfahani, bersama pasangannya Sabar Karyaman Gutama, berhasil melaju hingga babak final. Pencapaian ini menjadi yang terbaik bagi mereka, menembus final turnamen Super 1000 untuk pertama kalinya. Lebih baik dari edisi sebelumnya dimana mereka terhenti di semifinal.
Namun, di balik kesuksesan tersebut, Reza menyimpan perjuangan berat. Ia mengalami masalah saraf kejepit sehari sebelum turnamen dimulai. Kondisi ini sempat membuatnya pesimis untuk bisa tampil maksimal.
"Malam sebelum pertandingan pertama, saya sudah memberi tahu Sabar bahwa saya merasa tidak mampu bermain karena sakit yang luar biasa," ungkap Reza. Ia bahkan sampai kesulitan duduk dan berjalan tegak.
Selama lima hari, Reza terpaksa tidur di lantai untuk mengurangi rasa sakit. Namun, semangat untuk bermain di hadapan publik sendiri membuatnya pantang menyerah. Ia kemudian mencari pengobatan alternatif untuk meredakan sakitnya.
"Sebelum bertanding, saya pergi ke tukang pijat kretek. Setelah ditarik, kondisinya membaik dan saya bisa berjalan, membungkuk, dan berdiri," jelasnya.
Reza mengakui bahwa kendala paling terasa hanya di babak pertama. Setelah itu, rasa sakit hanya muncul saat bermain di depan net dan menunduk. "Saat menunduk untuk mengambil bola di depan, punggung terasa tertarik," ujarnya.
Lantas, apa yang mendorong Reza untuk tetap bermain meski dalam kondisi sakit? Baginya, sebagai pemain profesional, setiap pertandingan adalah sumber dana yang penting. Ia ingin memaksimalkan setiap kesempatan.
"Jika kami berangkat bertanding tanpa persiapan maksimal, dana yang dikeluarkan akan sia-sia," katanya.
Selain itu, Reza juga merasa bertanggung jawab terhadap partnernya, Sabar. Dukungan dan motivasi dari pelatih Hendra Setiawan juga menjadi penyemangat baginya.
"Koh Hendra selalu memotivasi saya. Dia bilang, ‘Coba saja dulu, bagaimana nanti di lapangan. Kalau memang tidak kuat, tidak apa-apa untuk retired’. Kata-kata itu yang membuat saya semakin terpacu," tutur Reza.
Sabar/Reza menjadi satu-satunya harapan Indonesia di final Indonesia Open 2025. Mereka akan menghadapi pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae.