Militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melayangkan ancaman serius kepada militer Israel. Peristiwa yang terjadi di Khan Younis dan Jabalia baru-baru ini hanyalah gambaran kecil dari apa yang akan dihadapi pasukan Israel di seluruh Jalur Gaza.
Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, menyatakan bahwa kerugian yang dialami tentara Israel di Khan Younis (selatan) dan Jabalia (utara) adalah kelanjutan dari operasi-operasi penting yang telah mereka lakukan.
"Ini adalah contoh dari apa yang akan dihadapi pasukan pendudukan di mana pun mereka berada," tegasnya.
Abu Obaida juga menyampaikan pesan kepada warga Israel, mendesak mereka untuk menekan pemerintah Israel agar segera menghentikan agresi di Gaza. Ia memperingatkan, jika tidak, mereka harus "bersiap menerima lebih banyak jenazah putra-putra mereka."
Sebelumnya, militer Israel mengumumkan bahwa empat tentaranya tewas dan lima lainnya terluka akibat ledakan di sebuah bangunan di Bani Suheila, Khan Younis selatan, Gaza.
Brigade Al-Qassam juga mengklaim bertanggung jawab atas penyergapan kompleks di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara, yang mengakibatkan sejumlah tentara Israel menjadi korban.
Selain itu, militer Israel juga melaporkan bahwa tiga tentara tewas dan dua lainnya terluka dalam operasi di Jalur Gaza utara. Insiden ini terjadi ketika sebuah alat peledak meledak di dekat kendaraan mereka di Jabalia.
Sejak Oktober 2023, agresi Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 54.000 warga Palestina, termasuk banyak anak-anak dan perempuan, tewas. Israel juga dituduh sengaja menciptakan kondisi kelaparan dan membuat wilayah tersebut tidak layak huni.