Mekkah, Arab Saudi – Pergerakan jemaah haji dari Muzdalifah menuju Mina mengalami kendala yang menyebabkan keterlambatan proses evakuasi. Kementerian Agama (Kemenag) memberikan penjelasan terkait situasi yang terjadi.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, mengungkapkan bahwa ketidaksesuaian jadwal bus menjadi penyebab utama. Ribuan bus yang beroperasi mengalami antrean panjang, sehingga jadwal keberangkatan setelah pukul 00.00 Waktu Arab Saudi (WAS) tidak berjalan sesuai rencana. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan jemaah.
Penyebab lainnya adalah keterlambatan perputaran bus dari Mina ke Muzdalifah. Kepadatan lalu lintas menyebabkan bus membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke Muzdalifah menjemput jemaah.
Kondisi ini membuat jemaah merasa tidak nyaman, apalagi dalam kondisi lelah menunggu jemputan. Akibatnya, banyak jemaah yang memutuskan keluar dari area Muzdalifah dan berjalan kaki menuju Mina. Pergerakan spontan ini memicu arus pejalan kaki yang sulit dikendalikan.
Pada Jumat pagi, banyak jemaah dari berbagai maktab memilih berjalan kaki karena khawatir tidak dijemput hingga siang hari. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akhirnya mengizinkan sebagian jemaah berjalan kaki, namun tetap mengingatkan jemaah lansia dan berisiko tinggi untuk tetap menunggu bus di Muzdalifah. Berjalan kaki bagi kelompok ini dapat menguras energi dan menyebabkan kelelahan.
Arus pejalan kaki ini berdampak pada kemacetan di jalur utama bus. PPIH menerima permintaan dari Kemenhaj dan syarikah untuk menenangkan jemaah dan menghentikan arus jalan kaki, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Langkah pertama yang diambil adalah melakukan koordinasi darurat dengan Kemenhaj Saudi. PPIH Arab Saudi mengirimkan permintaan resmi kepada Kementerian Haji dan Umrah untuk segera melakukan intervensi dan mempercepat pengiriman bus ke Muzdalifah.