Pernahkah Anda bertanya kapan terakhir kali memeriksakan gula darah? Kesadaran akan pentingnya pengecekan gula darah secara rutin seringkali muncul setelah diagnosis diabetes melitus ditegakkan. Padahal, pencegahan diabetes dapat dilakukan sejak dini melalui deteksi pradiabetes.
Pradiabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah sudah melebihi batas normal, namun belum mencapai ambang batas diabetes. Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang diadakan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pradiabetes menjadi salah satu temuan yang paling banyak ditemukan. Dari 357 ribu orang yang diperiksa, sekitar 180 ribu orang terindikasi mengalami pradiabetes disertai hipertensi.
Kabar baiknya, perkembangan pradiabetes menjadi diabetes melitus dapat dicegah. Kerusakan jangka panjang akibat diabetes melitus mungkin sudah dimulai pada tahap pradiabetes, namun intervensi sejak dini dapat memperlambat atau bahkan menghentikan progresivitas penyakit.
Memahami Kadar Gula Darah
Berikut adalah perbandingan kadar gula darah normal, pradiabetes, dan diabetes:
Normal:
- Gula darah sewaktu: di bawah 200 mg/dL
- Gula darah puasa: di bawah 100 mg/dL
- Kadar A1C: di bawah 5,7 persen
Pradiabetes:
- Gula darah sewaktu: di bawah 200 mg/dL
- Gula darah puasa: 100-125 mg/dL
- Kadar A1C: antara 5,7 persen hingga 6,4 persen
Diabetes:
- Gula darah sewaktu: di atas 200 mg/dL
- Gula darah puasa: 126 mg/dL ke atas (dalam 2 kali pemeriksaan)
- Kadar A1C: 6,5 persen ke atas
Jenis Pemeriksaan Gula Darah
Terdapat beberapa jenis pemeriksaan gula darah yang umum dilakukan, antara lain:
- Tes A1C: Mengukur kadar gula darah rata-rata dalam 2-3 bulan terakhir.
- Tes gula darah puasa: Sampel darah diambil setelah berpuasa selama 6 jam atau semalaman.
- Tes gula darah sewaktu: Sampel darah diambil kapan saja tanpa perlu puasa, untuk monitoring atau diagnosis cepat.
Seberapa Sering Harus Cek Gula Darah?
Sebagai langkah skrining, individu sehat tanpa keluhan diabetes disarankan untuk melakukan tes gula darah setahun sekali. Frekuensi pemeriksaan dapat ditingkatkan jika memiliki faktor risiko seperti obesitas atau riwayat keluarga dengan gangguan metabolisme.
Bagi individu yang telah didiagnosis pradiabetes atau diabetes, pemeriksaan gula darah perlu dilakukan lebih sering untuk memantau fluktuasi kadar gula darah dan efektivitas pengobatan.