Kapal Madleen Hadapi Gangguan dan Ancaman Saat Menuju Gaza

Kapal bantuan Madleen, yang berupaya menembus blokade Israel menuju Jalur Gaza, dilaporkan mengalami gangguan akses internet di perairan internasional. Yasemin Acar, koordinator pers Freedom Flotilla (FFC), menyatakan bahwa Israel diduga kuat memulai upaya mengacaukan sinyal internet kapal tersebut, yang berpotensi memutus komunikasi dengan dunia luar.

Kapal Madleen, yang berangkat dari Italia selatan dengan misi kemanusiaan, saat ini berjarak sekitar 116 mil laut dari Gaza. Acar menekankan risiko serangan militer Israel, yang menurutnya akan menjadi kejahatan perang karena kapal berada di perairan internasional. Ia mengingatkan insiden serupa di masa lalu, termasuk serangan terhadap Mavi Marmara pada 2010 dan serangan drone terhadap kapal Conscience milik FFC.

Kru kapal, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg dan aktor Liam Cunningham, berharap dapat mencapai Gaza pada Senin pagi (9/6), asalkan tidak ada gangguan. Acar menekankan pentingnya misi ini dan mengkritik sikap diam komunitas internasional terhadap blokade ilegal Israel. Menurutnya, misi ini bertujuan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Gaza yang kelaparan, di saat dunia lebih memilih mengirim senjata.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel telah memerintahkan militer untuk mencegah Madleen mencapai Gaza. Angkatan Laut Israel bersiap untuk mencegat kapal tersebut dan mengalihkannya ke pelabuhan Ashdod. Menteri tersebut menyampaikan pesan langsung kepada Greta Thunberg, menyatakan bahwa kapal tersebut tidak akan diizinkan mencapai Gaza.

Kapal layar Madleen, yang berangkat dari Sisilia, Italia, pada 1 Juni, membawa bantuan darurat bagi warga Gaza, termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, pembalut wanita, peralatan desalinasi air, obat-obatan, kruk, serta kaki dan tangan palsu untuk anak-anak.

Scroll to Top