Zelensky Keluhkan Bantuan AS Dialihkan ke Timur Tengah, Ukraina Terancam Invasi Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan pemerintahan Donald Trump yang mengalihkan bantuan militer penting untuk Kyiv ke pasukan AS di Timur Tengah. Bantuan ini, yang dijanjikan oleh pemerintahan sebelumnya, sangat dibutuhkan Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia.

Bantuan tersebut mencakup ribuan rudal anti-drone, senjata krusial untuk melawan serangan pesawat nirawak (UAV) jarak jauh Rusia yang semakin gencar. Zelensky menekankan betapa pentingnya dukungan AS saat militer Ukraina berjuang mengatasi serangan UAV Rusia, khususnya Shahed (Geran-2) yang diduga dipasok Iran ke Moskow.

"Kami memiliki masalah besar dengan Shahed ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Zelensky mengungkapkan bahwa Ukraina belum menerima paket bantuan besar yang diharapkan. Mantan Menteri Pertahanan AS menjanjikan 20.000 rudal anti-pesawat nirawak dengan teknologi khusus, namun, "Pagi ini, menteri pertahanan saya memberi tahu saya bahwa Amerika Serikat memindahkannya ke Timur Tengah," kata Zelensky.

Zelensky meyakini bahwa tanpa bantuan militer AS, Rusia akan memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan perang, dan Ukraina akan menderita kerugian yang lebih besar.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Pentagon mengalihkan teknologi anti-drone utama yang seharusnya untuk Ukraina ke pasukan Amerika di Timur Tengah.

Presiden Trump sering mempertanyakan kelanjutan dukungan militer untuk Ukraina dan mendorong kesepakatan damai antara Moskow dan Kyiv. Bahkan, ia pernah menyatakan bahwa membiarkan Rusia dan Ukraina terus bertempur "untuk sementara waktu" sebelum "memisahkan mereka" mungkin lebih baik.

Penolakan Menteri Pertahanan AS untuk menghadiri pertemuan NATO yang membahas koordinasi bantuan militer ke Ukraina juga menambah sorotan pada perubahan kebijakan ini.

Pemerintahan Trump "mewarisi" wewenang untuk menyediakan senjata senilai miliaran dolar kepada Ukraina, tetapi memilih untuk menahan diri.

Moskow sendiri telah berulang kali mengutuk pengiriman senjata asing ke Kyiv, dengan menyatakan bahwa hal itu hanya memperpanjang konflik dan meningkatkan penderitaan manusia.

Scroll to Top