Perseteruan antara Elon Musk, pendiri Tesla, dan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk para pejabat Rusia. Tawaran suaka politik pun dilayangkan kepada Musk, menyusul memanasnya konflik antara kedua tokoh berpengaruh ini.
Konflik antara Musk dan Trump memicu seruan dari sekutu Trump, Stephen Bannon, yang meminta agar Musk dideportasi dan perusahaan SpaceX miliknya disita. Reaksi ini ditanggapi sejumlah petinggi Rusia dengan menawarkan Musk untuk mencari suaka di Rusia, mengikuti jejak Edward Snowden dan Jan Marsalek.
Dmitry Rogozin, mantan Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), mengajak Musk untuk bergabung dengan militer Rusia dalam konflik dengan Ukraina. "Elon @elonmusk, jangan bersedih! Anda dihormati di Rusia. Jika Anda mengalami masalah yang tidak dapat diatasi di AS, datang kemari dan jadi bagian dari kami – pejuang ‘Bars-Sarmat’," tulis Rogozin di media sosial X. Ia menambahkan bahwa di Rusia, Musk akan menemukan rekan yang dapat diandalkan dan kebebasan dalam berkreativitas.
Ajakan serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komite Urusan Internasional Majelis Rendah Parlemen Rusia, Dmitry Novikov, yang menyatakan bahwa Rusia bersedia menawarkan suaka kepada Musk jika dibutuhkan.
Politikus Rusia lainnya, Dmitry Medvedev, bahkan menawarkan diri untuk menjadi penengah antara Musk dan Trump. "Kami siap untuk memfasilitasi penyelesaian kesepakatan damai antara D dan E dengan upah yang wajar dan menerima saham Starlink sebagai pembayaran. Jangan bertengkar, guys!" tulis Medvedev di X.
Reaksi terhadap perseteruan ini tidak hanya datang dari kalangan politisi, tetapi juga dari netizen Rusia. Berbagai meme bermunculan, membandingkan Musk dengan tokoh-tokoh Rusia yang pernah berselisih dengan pemerintah, seperti Yevgeniy Prigozhin, Mikhail Khodorkovsky, dan Boris Berezovsky.