Pelaksanaan ibadah Haji 2025 diwarnai sejumlah kendala, terutama saat pergerakan jemaah di kawasan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Kondisi ini mendorong Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf untuk segera bertemu dengan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI guna mencari solusi komprehensif.
Pertemuan yang berlangsung di Mina pada Sabtu malam (7 Juni 2025) ini, menjadi wadah diskusi informal antara BP Haji dan Pimpinan Komisi VIII DPR RI. Fokus utama pembicaraan adalah evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Haji 2025 dan perumusan strategi yang lebih efektif untuk penyelenggaraan Haji 2026.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menyoroti pentingnya penetapan kuota jemaah haji yang lebih cepat dan tepat waktu. Keterlambatan dalam proses ini dinilai berdampak negatif pada koordinasi dan penanganan jemaah oleh pihak penyelenggara (syarikah), bahkan mengakibatkan terpisahnya pasangan suami istri karena perbedaan syarikah yang menangani.
Komisi VIII tengah mempertimbangkan skema baru yang memungkinkan penetapan nama-nama jemaah lebih awal. Hal ini diharapkan dapat memastikan penanganan kloter secara utuh oleh satu syarikah, sehingga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan jemaah.
Selain itu, penerapan platform digital Nusuk oleh otoritas Arab Saudi juga menjadi perhatian. Meskipun bertujuan baik untuk verifikasi jemaah, implementasi yang mendadak dan ketat menimbulkan kebingungan di lapangan. Penguatan komunikasi antara Indonesia dan Kementerian Haji Arab Saudi menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan serupa di masa depan.
Persoalan transportasi, khususnya keterlambatan bus akibat padatnya pos pemeriksaan menuju Armuzna, juga menjadi bahan evaluasi serius. Hambatan ini dinilai mengganggu kelancaran pergerakan jemaah pada puncak ibadah haji.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) petugas haji juga menjadi prioritas. Proses rekrutmen harus diperketat dengan memberikan pendidikan dan pelatihan intensif, termasuk simulasi situasi nyata di lapangan, minimal selama tiga bulan. Hal ini bertujuan untuk memastikan petugas haji siap menghadapi berbagai tantangan dan memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah.