Kanker payudara masih menjadi momok menakutkan bagi kaum wanita di Indonesia. Ironisnya, tingginya angka penderita kanker payudara seringkali disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan pentingnya deteksi dini.
Data dari Global Cancer Observatory menunjukkan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan jumlah kasus kanker yang tinggi. Pada tahun 2022, tercatat lebih dari 408 ribu kasus kanker, dan hampir 242 ribu di antaranya berujung pada kematian.
Menurut seorang dokter spesialis bedah payudara, banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut. Mereka baru mencari pertolongan medis setelah merasakan ketidaknyamanan atau menemukan keanehan, yang ternyata sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan.
Penting untuk mengenali gejala awal kanker payudara. Salah satu yang paling sederhana adalah munculnya benjolan, bahkan sebesar biji kacang. Berikut adalah beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan:
- Benjolan di payudara atau ketiak
- Rasa nyeri di area payudara
- Perubahan pada puting (misalnya tertarik ke dalam)
- Perubahan pada kulit payudara (kemerahan, menebal, gatal)
- Puting mengeluarkan cairan tidak normal
Meskipun penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, terdapat beberapa faktor risiko, salah satunya adalah peningkatan hormon estrogen dalam tubuh.
Namun, ada langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Olahraga teratur
- Membatasi konsumsi makanan olahan dan lemak jenuh
- Memperbanyak konsumsi makanan sehat
- Melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri (SADARI)
- Melakukan pemeriksaan rutin oleh dokter, terutama bagi wanita berusia 40 tahun ke atas.
Deteksi dini adalah kunci utama untuk meningkatkan peluang kesembuhan kanker payudara. Jangan tunda untuk memeriksakan diri jika menemukan gejala yang mencurigakan.