Kajian UAD: Memanfaatkan Teknologi IoT untuk Dakwah Islam di Era Digital

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Kajian Jelang Buka Puasa sebagai bagian dari program Ramadan di Kampus (RDK) 2025. Kajian yang diadakan di Masjid Islamic Center UAD ini menghadirkan Muhammad Azis, Kepala Pusat Studi dan Analisis Kebijakan Nasional UAD, sebagai pembicara. Tema kajian kali ini adalah “Pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk Dakwah Islam”.

Keistimewaan kajian ini adalah kehadiran anggota Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (HIDIMU), menunjukkan komitmen UAD dalam mewujudkan dakwah inklusif yang merangkul semua lapisan masyarakat.

Muhammad Azis menjelaskan bahwa dakwah adalah seruan menuju jalan Allah, berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an seperti QS. Yusuf: 108, QS. Ali Imran: 19, QS. Ali Imran: 104, dan QS. An-Nahl: 125. Dakwah harus dilakukan dengan keyakinan, ilmu, hikmah, nasihat yang baik, dan perdebatan yang santun.

Media Sosial: Mimbar Dakwah Modern

Perkembangan teknologi telah mengubah wajah dakwah. Internet dan media sosial menjadi sarana efektif untuk menyebarkan ajaran Islam. Keunggulan media sosial dalam dakwah antara lain:

  • Mempererat silaturahmi tanpa batas geografis.
  • Memfasilitasi pertemuan jodoh.
  • Menjadi sumber ilmu pengetahuan, informasi pekerjaan, beasiswa, hingga edukasi kesehatan.
  • Mempercepat komunikasi dan penyebaran informasi, termasuk dakwah Islam.
  • Sebagai platform promosi untuk bisnis dan dakwah.
  • Membantu mempopulerkan individu di berbagai bidang.

Namun, data menunjukkan bahwa penggunaan internet untuk dakwah agama di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Ini menjadi tantangan bagi para dai dan konten kreator muslim.

Peran Internet dalam Dakwah Islam Berkemajuan

Internet memiliki peran penting dalam mendukung dakwah Islam yang mencerahkan dan berkemajuan:

  • Fungsi Taklim: Edukasi, diseminasi informasi, dan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi Islam (ipteks).
  • Fungsi Tanwir: Menyebarkan konten dakwah yang mencerahkan dan inspiratif.
  • Fungsi Taysir: Mempermudah umat dalam beribadah dan mengakses dakwah Islam.
  • Fungsi Tabsyir: Menyampaikan kabar gembira.
  • Fungsi Tasdid: Meluruskan informasi yang keliru tentang Islam.
  • Pelurusan Informasi: Menyajikan pemahaman yang benar tentang Islam.
  • Investigasi Kondisi Umat Islam: Menggali informasi tentang situasi muslim di berbagai negara.
  • Mengikis Islamofobia: Membangun citra positif Islam secara global.
  • Advokasi Islam di Media Barat: Mengoreksi informasi distorsif dan membela Islam dari pemberitaan negatif.

Dakwah Adaptif dan Inklusif di Era Digital

Dakwah di era digital harus adaptif, inovatif, dan inklusif. Pemanfaatan IoT dan platform digital harus dioptimalkan agar pesan Islam tersebar luas dan mudah diakses.

Muhammad Azis menekankan pentingnya teknologi dalam menyebarkan dakwah yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, umat Islam dapat terus menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan memperkuat Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin.

Scroll to Top