Danantara Buka Suara Soal Rumor Investasi di GOTO Pasca Merger dengan Grab

Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akhirnya angkat bicara terkait spekulasi ketertarikan mereka untuk berinvestasi saham minoritas di PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) setelah isu merger dengan Grab mencuat.

Managing Director Investment Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada diskusi konkret mengenai rencana investasi tersebut. "Saat ini, belum ada pembicaraan terkait hal tersebut," ujarnya.

Meski demikian, Stefanus menekankan bahwa Danantara selalu terbuka terhadap peluang investasi yang mendukung sektor strategis dan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional.

Dalam setiap pengambilan keputusan investasi, Danantara akan menerapkan pendekatan selektif dengan melakukan kajian mendalam dan menerapkan prinsip manajemen risiko yang ketat. "Kami juga akan mempertimbangkan potensi imbal hasil yang berkelanjutan bagi negara," tegas Stefanus.

Sebelumnya, santer terdengar kabar bahwa Danantara sedang menjajaki kemungkinan investasi seiring dengan menguatnya isu penggabungan GOTO dan Grab. Disebutkan bahwa Danantara berada dalam tahap awal penjajakan untuk mengakuisisi sebagian kecil saham dari perusahaan gabungan tersebut.

Informasi sebelumnya menyebutkan bahwa Grab menargetkan kesepakatan merger dapat tercapai pada kuartal kedua tahun 2025, dengan valuasi GOTO diperkirakan mencapai US$ 7 miliar atau sekitar Rp 114 triliun.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak GOTO terkait isu ini. Sementara itu, Grab Indonesia menolak berkomentar. "Kami tidak berkomentar tentang hal ini," ujar perwakilan Manajemen Grab Indonesia.

Scroll to Top