JAKARTA – Insiden keterlambatan armada bus yang seharusnya mengangkut jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah menuju Mina menuai kecaman. Anggota Komisi VIII DPR RI menyayangkan kejadian tersebut, yang berujung pada sejumlah jemaah terpaksa berjalan kaki untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji.
Kondisi ini dinilai sebagai kegagalan dalam perencanaan operasional, mengingat risiko kesehatan dan keselamatan jemaah haji yang sangat tinggi. Terlebih, setelah tiba di Mina, jemaah masih harus melaksanakan lontar jumrah, sebuah rukun haji yang vital dan membutuhkan kondisi fisik yang prima.
Keterlambatan pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah ke Mina melampaui target yang ditetapkan. Banyak jemaah dilaporkan telantar tanpa kepastian transportasi, sehingga terpaksa menempuh perjalanan kaki sejauh beberapa kilometer dalam kondisi fisik yang lemah.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah menjelaskan bahwa pemberangkatan awal jemaah haji dari Muzdalifah ke Mina sebetulnya telah sesuai dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi. Namun, realisasi di lapangan menunjukkan bahwa proses evakuasi secara keseluruhan terlambat 40 menit dari target yang ditetapkan.
Beberapa faktor menjadi penyebab keterlambatan ini. Pertama, ketidakkonsistenan jadwal bus akibat banyaknya armada yang beroperasi dan antrean panjang. Kedua, keterlambatan perputaran bus dari Mina ke Muzdalifah akibat kepadatan lalu lintas. Situasi ini memicu kekhawatiran dan ketidaknyamanan di kalangan jemaah yang kelelahan menunggu penjemputan.
Akibatnya, banyak jemaah memutuskan untuk keluar dari area Muzdalifah dan berjalan kaki menuju Mina, menciptakan arus pergerakan spontan yang sulit dikendalikan. Bahkan, pada pagi hari, banyak jemaah dari berbagai maktab memilih berjalan kaki karena khawatir tidak terjemput hingga siang hari.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, PPIH Arab Saudi telah berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk mempercepat pengiriman bus ke Muzdalifah. Bantuan logistik dan perlindungan jemaah juga dimohonkan kepada otoritas dan mitra Arab Saudi.
PPIH Arab Saudi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi atas dukungan yang diberikan, serta permohonan maaf kepada para jemaah atas ketidaknyamanan yang dirasakan.