Kontroversi kembali menyelimuti keluarga kerajaan Inggris. Pangeran William dikabarkan geram dengan tindakan Meghan Markle yang dianggap tidak menghormati kesepakatan kerajaan terkait penggunaan gelar. Pemicunya adalah beredarnya surat pribadi dari Menteri Ekonomi Ukraina, Yulia Svyrydenko, yang ditujukan kepada Meghan.
Dalam surat tersebut, Meghan dan Pangeran Harry disapa dengan gelar "Yang Mulia" (HRH), sebuah gelar yang seharusnya tidak lagi mereka gunakan secara resmi sejak mengundurkan diri dari tugas kerajaan pada tahun 2020. Penggunaan gelar ini, meski dalam konteks surat pribadi, memicu reaksi keras dari Pangeran William.
Sumber terdekat kerajaan menyebut tindakan Meghan sebagai bentuk pengujian batas kesabaran Pangeran Wales. Langkah ini dianggap disengaja, seolah membuka peluang bagi Meghan untuk kembali menggunakan gelar kerajaan di ruang publik tanpa melanggar aturan secara eksplisit.
Beberapa pengamat kerajaan menilai tindakan Meghan sebagai pelanggaran terhadap perjanjian non-penggunaan gelar HRH. Bahkan, ada yang menuduh ini sebagai upaya terselubung untuk memanfaatkan gelar kerajaan demi kepentingan reputasi dan peluang komersial.
Seorang pengamat kerajaan, Kinsey Schofield, menyatakan bahwa tindakan Meghan sangat tidak menghargai warisan mendiang Ratu Elizabeth II. Ia juga menyebut Pangeran William tengah mempertimbangkan langkah tegas, termasuk pencabutan gelar Duke dan Duchess pasangan Sussex secara permanen.
"Pangeran William disebut-sebut ingin mencabut gelar Duke dan Duchess mereka, tetapi pasangan Sussex sangat ingin memastikan hal itu tidak terjadi karena bisa berdampak besar terhadap peluang bisnis mereka di luar kerajaan," jelas Schofield.
Ketegangan antara kedua kubu keluarga kerajaan ini terus berlanjut. Dengan makin banyaknya tindakan yang dianggap menyimpang dari kesepakatan awal, masa depan hubungan antara Harry, Meghan, dan keluarga kerajaan di Inggris masih menjadi pertanyaan besar.
