Pyongyang lumpuh secara digital pada Sabtu, 7 Juni 2025, ketika seluruh jaringan internet Korea Utara mati total selama sembilan jam. Insiden ini memutus akses ke berbagai situs web utama pemerintah dan media.
Pemadaman massal ini berdampak pada situs-situs penting seperti Kementerian Luar Negeri, maskapai penerbangan Air Koryo, kantor berita KCNA, dan surat kabar Rodong Sinmun. Akses baru dipulihkan menjelang siang, sekitar pukul 11:30 waktu setempat.
Penyebab pasti dari gangguan ini masih misteri. Meskipun spekulasi awal mengarah pada serangan siber eksternal, para ahli kini cenderung melihat masalah internal sebagai penyebab utama.
Laporan mencatat bahwa gangguan serupa juga pernah melanda Korea Utara sebelumnya, termasuk insiden pada April dan Juni tahun lalu. Pada Oktober 2022, serangan DDoS (Distributed Denial of Service) menyebabkan pemadaman selama enam jam. Namun, pemadaman terbaru ini jauh lebih lama dan signifikan.
Beberapa analis berspekulasi bahwa Korea Utara mungkin sedang mempertimbangkan untuk memblokir akses internet secara permanen bagi sebagian besar warganya. Saat ini, hanya sebagian kecil elite yang memiliki akses ke internet global, sementara mayoritas penduduk bergantung pada intranet domestik bernama Kwangmyong. Pemadaman ini memicu pertanyaan tentang masa depan konektivitas digital di negara tersebut.