PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) mencatatkan awal yang fantastis di pasar modal. Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 14 April 2025, saham emiten yang dikenal dengan merek “Fore” ini langsung menjadi primadona.
Performa saham FORE terus meroket hingga menyentuh Auto Reject Atas (ARA) selama dua hari berturut-turut. Pada hari kedua perdagangan, harga saham FORE melonjak 24,6% ke level Rp314 per saham. Sebelumnya, di hari pertama, saham ini sudah melesat 34% ke Rp252 per saham.
Dalam penawaran umum perdana (IPO), Fore Kopi menetapkan harga perdana di Rp188 per saham. Aksi korporasi ini berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp353,44 miliar.
Keberhasilan IPO FORE ini menarik perhatian banyak pihak, terutama terkait isu strategi keluar (Exit Strategy) bagi investor yang sempat santer terdengar. East Ventures, salah satu perusahaan modal ventura yang mendukung Fore Kopi, telah membantah isu tersebut. Mereka menegaskan bahwa IPO ini bukanlah bagian dari rencana untuk merealisasikan keuntungan (monetisasi) setelah bertahun-tahun berinvestasi.
Lonjakan harga saham FORE yang signifikan, mencapai total 67% hanya dalam dua hari perdagangan sejak IPO, semakin mengukuhkan daya tarik perusahaan ini di mata investor.