Harga emas dunia kembali mencetak sejarah dengan menembus rekor tertinggi sepanjang masa (All-Time High/ATH), semakin mendekati level US$3.300 per troy ons. Pada Rabu, 16 April 2025 pukul 09:29 WIB, harga emas dunia mencapai US$3.271/troy ons, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada 11 April 2025 di level US$3.236/troy ons.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas:
Beberapa faktor kunci yang mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi meliputi:
- Ketidakpastian Ekonomi Global: Meningkatnya ketegangan geopolitik dan perang dagang meningkatkan daya tarik emas sebagai aset "safe haven".
- Melemahnya Dolar AS: Nilai dolar yang lebih rendah membuat emas menjadi investasi yang lebih menarik.
- Kebijakan Moneter: Penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) turut mendorong harga emas lebih tinggi.
- Diversifikasi Cadangan Devisa: Bank sentral berbagai negara membeli emas dalam jumlah besar untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Prospek Harga Emas Semakin Cerah:
Goldman Sachs merevisi naik proyeksi harga emas untuk akhir tahun 2025 menjadi US$3.700 per ons troy, dari perkiraan sebelumnya US$3.300. Proyeksi ini didukung oleh permintaan yang lebih tinggi dari bank sentral dan peningkatan arus dana ke exchange-traded fund (ETF) akibat kekhawatiran resesi. Dalam skenario resesi, harga emas bahkan berpotensi mencapai US$3.880 per ons troy pada akhir tahun.
Goldman Sachs juga menaikkan asumsi permintaan emas oleh bank sentral menjadi 80 metrik ton per bulan, dari sebelumnya 70 ton.
Selain Goldman Sachs, WisdomTree juga memberikan proyeksi optimis. Dalam skenario bullish, harga emas diprediksi mencapai US$3.450 per troy ons pada kuartal keempat 2025 (Q4 2025).
Nitesh Shah dari WisdomTree bahkan memprediksi harga emas dapat mendekati $3.600 pada kuartal pertama tahun 2026.
Kesimpulan:
Secara keseluruhan, harga emas saat ini menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah gejolak pasar. Proyeksi jangka pendek menunjukkan harga emas akan bertahan di sekitar $3.080. Sementara itu, prospek jangka menengah hingga panjang menunjukkan potensi kenaikan hingga $3.600 pada awal 2026, terutama jika ketegangan geopolitik dan risiko perang dagang semakin meningkat.
