Iran Klaim Kantongi Lokasi Fasilitas Nuklir Rahasia Israel, Siap Jadi Target Balasan

TEHERAN – Iran mengklaim telah berhasil mengungkap lokasi fasilitas nuklir rahasia Israel berkat perolehan dokumen intelijen. Tindakan ini dianggap sebagai ancaman balasan yang serius jika Iran diserang.

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menyatakan bahwa informasi intelijen yang mereka miliki memungkinkan pasukan Iran untuk segera menyerang fasilitas nuklir rahasia Israel sebagai respons terhadap kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Teheran juga menegaskan akan memberikan balasan yang proporsional terhadap setiap serangan Israel terhadap infrastruktur militer atau ekonomi Iran.

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, terutama sejak dimulainya kembali perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat. Israel secara konsisten memperingatkan bahwa mereka tidak akan ragu untuk menyerang situs nuklir Iran jika diperlukan untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Iran sendiri berulang kali membantah memiliki ambisi untuk membuat bom nuklir.

Sebelumnya, media pemerintah Iran melaporkan bahwa badan intelijen Teheran telah memperoleh sejumlah besar dokumen intelijen Israel yang bersifat strategis dan sensitif dalam operasi rahasia. Dokumen-dokumen tersebut diklaim berisi informasi terkait fasilitas nuklir Israel yang tidak dideklarasikan dan rencana pertahanannya. Menteri Intelijen Iran Esmail Khatib menambahkan bahwa dokumen yang disita juga mencakup informasi yang terkait dengan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, yang rencananya akan segera dipublikasikan.

Kepala Korps Garda Revolusi Islam Iran, Hossein Salami, juga menyatakan bahwa intelijen akan membuat "dampak rudal Iran lebih presisi" jika terjadi konfrontasi.

Iran dan Israel telah terlibat dalam konflik bayangan selama bertahun-tahun. Iran menuduh Israel telah melakukan serangkaian serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya. Meskipun demikian, kedua belah pihak baru-baru ini saling serang secara langsung dalam konteks perang Gaza.

Kepala pengawas nuklir PBB, Rafael Grossi, menyatakan bahwa lembaganya tidak memiliki komunikasi resmi mengenai dokumen intelijen yang dilaporkan dimiliki Iran. Namun, ia menambahkan bahwa informasi tersebut tampaknya merujuk pada Soreq, reaktor penelitian dan fasilitas penelitian Israel yang dipantau oleh IAEA.

Scroll to Top