Bali Siaga Darurat DBD: Kasus Meningkat, Upaya Pencegahan Digencarkan

Denpasar, 10 Juni 2025 – Provinsi Bali menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali mencatat, dari Januari hingga Mei 2025, terdapat 7.617 kasus DBD. Kabupaten Badung menjadi wilayah dengan angka kasus tertinggi, mencapai 1.478 kasus.

Dinkes Bali melaporkan, hingga 31 Mei 2025, terdapat 14 kasus kematian akibat DBD di seluruh Bali. Peningkatan kasus ini dipicu oleh perubahan iklim yang menyebabkan suhu meningkat dan curah hujan tak terprediksi, mempercepat siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

Kepala Dinkes Bali menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus.

Menghadapi situasi ini, Dinkes Bali telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk menekan penyebaran DBD. Langkah-langkah tersebut meliputi:

  • Peningkatan Kewaspadaan Dini: Mengeluarkan surat kewaspadaan dini peningkatan kasus DBD kepada seluruh Dinkes Kabupaten/Kota di Bali.
  • Penguatan Surveilans: Memperkuat sistem surveilans DBD untuk mendeteksi peningkatan kasus secara dini dan mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB).
  • Intervensi Fokus: Melakukan pemetaan wilayah dengan angka kesakitan DBD tertinggi dan segera melakukan intervensi penanggulangan fokus serta Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) DBD.
  • Edukasi Masyarakat: Terus mengedukasi masyarakat mengenai upaya pengendalian dengue melalui PSN 3M-Plus secara berkelanjutan.
  • Pemantauan Jentik Berkala (PJB): Meningkatkan atau mengaktifkan kembali kegiatan PJB oleh Puskesmas untuk memantau dan mengevaluasi program pengendalian vektor DBD.
  • Penanggulangan Fokus: Melakukan upaya penanggulangan fokus berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, termasuk fogging jika ditemukan indikasi sirkulasi penularan kasus DBD yang tinggi.
  • Ketersediaan Sarana dan Prasarana: Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana kegiatan pengendalian DBD, termasuk PSN 3M-Plus.

Selain itu, Dinkes Bali juga menjalin kolaborasi dengan pihak swasta melalui program CSR untuk mendukung promosi kesehatan dan pencegahan DBD di beberapa kabupaten/kota.

Scroll to Top