Penyakit-Penyakit Kuno yang Masih Menghantui Dunia Hingga Kini

Selama berabad-abad, berbagai penyakit telah dikenali dan dicatat, beberapa di antaranya masih menjadi ancaman nyata hingga saat ini. Penyakit-penyakit tertua yang diketahui meliputi rabies, kusta, trakoma, cacar, malaria, tuberkulosis, dan kolera.

Meskipun kemajuan dalam kesehatan masyarakat dan vaksinasi telah berhasil memberantas atau mengendalikan beberapa penyakit yang dulunya sangat luas dan mematikan, seperti cacar, masih ada penyakit yang terus mewabah.

Berikut adalah lima penyakit dengan sejarah panjang yang masih kita lawan hingga kini:

1. Malaria: Warisan Mematikan dari Zaman Batu

Malaria, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, menyebabkan lebih dari 620 ribu kematian setiap tahun di seluruh dunia, terutama pada anak-anak di bawah lima tahun. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan malaria, mulai dari metode tradisional hingga solusi berteknologi tinggi.

Penyakit ini diperkirakan bertanggung jawab atas setengah dari seluruh kematian manusia sejak Zaman Batu. Jejak awal malaria ditemukan dalam "Nei Ching" ("Kanon Kedokteran") Tiongkok, sekitar tahun 2700 SM.

Di Indonesia, malaria masih menjadi masalah kesehatan serius, terutama di wilayah timur seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur, meskipun upaya eliminasi terus ditingkatkan.

2. Tuberkulosis (TBC): Penyakit Kuno yang Tetap Menjadi Beban

Tuberkulosis dianggap sebagai salah satu penyakit tertua dalam sejarah manusia, dengan bukti keberadaannya yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bukti keberadaan TBC ditemukan pada sisa-sisa kerangka kuno, mumi, dan catatan tertulis dari berbagai budaya, termasuk Mesir, India, dan Cina.

Arkeolog menemukan kuman TB pada sisa-sisa seorang ibu dan anak di Atlit Yam, sebuah kota yang kini tenggelam di lepas pantai Israel, yang sudah ada sejak 9.000 tahun lalu. Selain itu, bukti TB ditemukan pada mumi dari Mesir kuno.

Di Indonesia, TBC masih menjadi penyakit yang mewabah, dengan perkiraan 1 juta kasus baru setiap tahun.

3. Rabies: Ancaman Membajak Otak Sejak Zaman Dahulu

Rabies adalah penyakit tertua yang masih mengancam. Penyakit ini telah tercatat dalam sejarah sejak tahun 2300 SM.

Meskipun kasus manusia jarang terjadi di negara-negara maju, rabies masih menjadi ancaman serius di banyak negara berkembang. Kasus Jeanna Giese, seorang remaja yang selamat dari rabies tanpa vaksinasi pada tahun 2004, menyoroti perkembangan medis yang luar biasa.

Di Indonesia, rabies masih menjadi perhatian, terutama di beberapa provinsi yang belum bebas rabies, dengan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang masih dilaporkan setiap tahun.

4. Trakoma: Terbebas dari Belenggu Kebutaan

Trakoma adalah infeksi kronis pada kelopak mata atas yang dapat menyebabkan kebutaan. Penyakit ini pernah diderita oleh tokoh-tokoh sejarah seperti Aetius, Paulus Aeginetus, Alexander, Trailaus, Horace, dan Cicero. Trakoma juga dijelaskan dalam karya Hipokrates dan papirus Ebers Mesir.

Berkat upaya kesehatan masyarakat dan program eliminasi global, Indonesia telah dinyatakan bebas Trakoma sebagai masalah kesehatan masyarakat oleh WHO pada tahun 2023.

5. Kusta: Penyakit yang Asalnya Belum Terpecahkan

Bukti penyakit kusta telah ditemukan dalam teks-teks kuno dan sisa-sisa kerangka yang berasal dari ribuan tahun lalu. Penyakit ini diyakini berasal dari India, tetapi menyebar luas di berbagai wilayah di dunia. Bukti kusta yang paling kuno berasal dari kerangka manusia berusia 4.000 tahun yang ditemukan di India pada tahun 2009.

Tidak ada yang tahu bagaimana kusta muncul, atau mengapa di beberapa bagian dunia penyakit ini lebih menyebar dibanding di tempat lain.

Meskipun jumlah kasus menurun drastis secara global, kusta masih ditemukan di Indonesia, dan upaya deteksi dini serta pengobatan terus dilakukan untuk mencapai eliminasi total.

Scroll to Top