CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, mengonfirmasi bahwa Garuda Indonesia telah mengajukan permohonan modal untuk pengadaan armada pesawat baru. Permintaan ini saat ini sedang dalam tahap evaluasi oleh holding operasional Danantara.
Rosan menjelaskan bahwa evaluasi tidak hanya terbatas pada permintaan Garuda, tetapi juga mencakup seluruh rencana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya. Fokus utama Danantara adalah mencari cara untuk meningkatkan dan mengoptimalkan aset-aset BUMN yang ada.
"Bukan hanya Garuda, kita mengevaluasi semua BUMN yang ada. Bagaimana meningkatkan dan mengoptimalisasi aset yang ada," ujarnya.
Sebelumnya, Rosan juga telah membenarkan adanya diskusi mengenai kemungkinan penyuntikan modal kepada Garuda. Namun, ia belum bersedia memberikan rincian lebih lanjut mengenai besaran atau skema penyuntikan modal tersebut.
Garuda Indonesia sendiri telah memberikan tanggapan terkait kabar ini melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia. Pihak maskapai menyatakan bahwa pertimbangan, kebijakan, dan strategi korporasi sepenuhnya berada di tangan pemegang saham, yaitu negara melalui Kementerian BUMN dan Danantara. Garuda juga menegaskan bahwa perusahaan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait, sambil tetap fokus pada strategi kinerja perusahaan.
"Dapat kami sampaikan bahwa pada prinsipnya pertimbangan, kebijakan dan strategi atas aksi korporasi tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan Pemegang Saham serta para pemangku kepentingan terkait," demikian pernyataan Garuda.