Masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terkait kembalinya wabah Mpox, atau cacar monyet. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini ditandai dengan munculnya bintil-bintil berisi nanah pada kulit. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi atau antarmanusia.
Walaupun umumnya gejala Mpox tergolong ringan, komplikasi serius dapat terjadi jika tidak ditangani dengan tepat. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan kasus Mpox di Indonesia, sehingga pemahaman yang baik tentang penyakit ini menjadi krusial.
Berikut adalah informasi penting mengenai gejala, penyebab, dan cara penanganan Mpox:
Mengenali Gejala Mpox
Secara visual, Mpox memiliki kemiripan dengan cacar air. Perbedaan utama terletak pada pembengkakan kelenjar getah bening di area leher pada penderita Mpox.
Gejala Mpox umumnya berkembang dalam dua fase:
- Fase Prodromal: Fase awal ini ditandai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, dan kelelahan.
- Fase Erupsi: Setelah 1-3 hari fase prodromal, ruam akan muncul di kulit. Ruam biasanya dimulai dari wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Awalnya, ruam berupa bintik merah yang kemudian berkembang menjadi lepuh berisi nanah. Pada akhirnya, lepuh akan mengeras dan mengelupas.
Gejala Mpox biasanya berlangsung selama 2-4 minggu hingga lesi sembuh dengan sendirinya.
Penyebab dan Penularan Mpox
Penyakit Mpox disebabkan oleh virus Monkeypox. Penularan dapat terjadi melalui:
- Hewan ke Manusia: Melalui gigitan atau cakaran hewan terinfeksi seperti monyet, tikus, atau tupai. Hewan peliharaan jarang menularkan virus ini kecuali jika dibiarkan berkeliaran di luar.
- Manusia ke Manusia:
- Kontak langsung (sentuhan fisik)
- Aktivitas seksual (termasuk oral)
- Droplet (percikan air liur)
- Kontak dengan benda yang terkontaminasi (pakaian, sprei, dll.)
Cara Mengatasi Mpox
Mpox seringkali sembuh dengan sendirinya dalam 2-4 minggu tanpa memerlukan perawatan medis khusus. Namun, untuk mencegah penularan, penderita Mpox sebaiknya melakukan isolasi di rumah atau fasilitas kesehatan. Isolasi dilakukan hingga ruam menghilang dan kerak terlepas.
Langkah-langkah pencegahan dan penanganan lainnya meliputi:
- Isolasi mandiri di rumah
- Menghindari berbagi ruangan dengan anggota keluarga lain
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air
- Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi
- Mengonsumsi makanan bergizi
- Beristirahat yang cukup
- Tidak menggaruk atau memecahkan bintil untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.