Serangan Drone Terbesar Rusia Hantam Ukraina, Balasan Dendam Memanas

Jakarta – Ketegangan antara Rusia dan Ukraina terus memuncak dengan serangan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya. Militer Rusia meluncurkan 479 drone ke Ukraina, termasuk wilayah Rivne di barat, yang sebelumnya relatif aman dari serangan. Pihak berwenang Ukraina menyebut ini sebagai serangan drone tunggal terbesar yang pernah dilancarkan Rusia.

Eskalasi serangan Rusia dalam beberapa minggu terakhir, menurut Kyiv, menunjukkan bahwa Kremlin tidak memiliki niat untuk mengakhiri invasi yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun atau untuk melakukan negosiasi damai yang tulus.

Moskow menyatakan bahwa serangan ini adalah balasan atas serangan mendadak Ukraina terhadap sejumlah pesawat pengebom Rusia, yang memicu kemarahan Kremlin. Serangan terbaru ini menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah Ukraina, meskipun tidak ada laporan tentang korban jiwa.

Angkatan udara Ukraina mencatat serangan udara musuh terjadi di 10 lokasi. Wali kota Rivne, Oleksandr Tretyak, menggambarkan serangan itu sebagai yang "terbesar" di wilayahnya sejak dimulainya konflik. Gubernur wilayah Oleksandr Koval melaporkan bahwa 70 bangunan, termasuk rumah-rumah pribadi, rusak akibat serangan itu.

Rusia mengklaim telah menargetkan lapangan terbang di dekat desa Dubno, wilayah Rivne, sebagai bagian dari "serangan balasan terhadap serangan teroris oleh rezim Kyiv terhadap lapangan terbang militer Rusia." Rusia telah bersumpah untuk membalas dendam dan bahkan menyerukan serangan terhadap Kyiv sebagai pembalasan atas serangan Ukraina.

Ukraina juga mengklaim telah melancarkan serangan terhadap pabrik elektronik yang memproduksi suku cadang untuk drone Rusia di kota Cheboskary, Chuvashia, sekitar 600 kilometer di timur Moskow. Pejabat Rusia melaporkan bahwa fasilitas tersebut terpaksa menghentikan sementara produksi akibat serangan tersebut. Gubernur Chuvashia, Oleg Nikolayev, menyatakan bahwa dua drone jatuh di wilayah pabrik VNIIR. Militer Ukraina mengklaim pabrik tersebut memproduksi "antena untuk Shahed" (drone). Rusia secara rutin menembakkan puluhan drone Shahed buatan Iran ke kota-kota Ukraina.

Rusia juga melaporkan bahwa serangan Ukraina menewaskan satu orang di wilayah perbatasannya, Kursk.

Scroll to Top